Harmonyfm -Serang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten menggelar acara puncak pekan Quick Response Indonesia Standar (QRIS) nasional di Car Free Day (CFD) Serang (Depan Starbuck), Minggu (20/08/23).
Pekan QRIS Nasional (PQN) 2023 secara serentak dilaksanakan di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia dengan mengangkat tema “Wujudkan Semangat 45, QRlSnya Satu, Menangnya banyak!” mulai tanggal 14 sampai 20 Agustus 2023.
Dalam acara PQN 2023 ini BI Banten menyediakan kupon yang bisa di tukar dengan tumbler dan minuman hits hanya dengan Rp1 melalui scan QRIS. Bank Indonesia juga menyiapkan hadiah doorprize jutaan rupiah selama acara CFD ini.
Manajer Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran KPw BI Provinsi Banten Khoirinnisa El Karimah mengungkapkan Pekan QRIS Nasional ini untuk merayakan ulang tahun QRIS ke empat, sekaligus untuk memperluas akseptasi QRIS di Banten. Dan tahun ini PQN ini digelar di CFD Serang dimana masyarakat banyak yang kumpul, jadi CFD ini merupakan sarana buat BI Banten untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang bagaimana bertransaksi dengan QRIS, apa saja yang jenis transaksi nya, jadi QRIS bisa di tidak cuma bisa digunakan berbelanja saja tapi bisa untuk bersedekah, bayar pajak, dan retribusi.
“Tujuan kita hadir di CFD ini
untuk berikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaiman menggunakan QRIS, sedangkan untuk Masyarakat yang belum punya QRIS kita juga menggandeng perbankan untuk membantu agar masyarakat bisa mempunyai QRIS di handphonenya masing-masing, selain itu kita juga beri edukasi cinta bangga dan paham rupiah, jadi tidak hanya beri edukasi digitalisasi pembayaran saja tapi juga beri edukasi bagaimana memperlakukan rupiah dengan baik, karena rupiah simbol kedaulatan bangsa, jadi temen-temen pengelolan uang rupiah juga memberikan edukasi bagaimana merawat uang, mencintai uang, bangga dan juga paham uang rupiah,” ungkap Khoirinnisa.
Khoirinnisa juga mengatakan saat ini jumlah Merchant yang menggunakan QRIS per juni 2023 ada sebanyak 1,5 juta kalau untuk penggunanya ada sekitar 2 juta yang tersebar di seluruh Banten, mulaj dari Tangerang Raya, Pandeglang Lebak, Cilegon, Kabupaten Serang, dan Kota Serang.
“Kalau dilihat dari history datanya, dari awal ada QRIS sampai sekarang trendnya terus naik, terus bertambah, baik merchantnya maupun penggunanya, dan di tahun ini BI pusat menargetkan 45 juta pengguna QRIS, di Banten ini kita selalu berupaya supaya bisa berkontribusi terhadap target 45 juta secara nasional ini, dan Banten sekarang ini udah ada 2 juta pengguna, mudah-mudahan dari kegiatan hari ini bisa lebih banyak lagi masyarakat yang menggunakan QRIS, karena sebenarnya keuntungannya banyak banget, dengan menggunakan QRIS kita pakai aplikasi berbeda itu tanpa ada biaya tambahan, sedangkan kalau transfer beda bank pasti kena BI fast sebesar Rp 2500,” kata Khoirinnisa.
Untuk target pengguna QRIS di 2023, Khoirinnisa menambahkan di wilayah Banten sekitar 3 juta pengguna, sedangkan untuk merchant BI Banten menargetkan sebanyak -banyaknya.
“Untuk merchant kita targetkan sebanyak-banyaknya, kalau angkanya sendiri tidak ada, sekarang ini kita sedang bergerilya ke pasar-pasar agar para pedagang menjadi merchant yang menggunakan QRIS,” tambahnya.
Menurut Khoirinnisa saat ini BI Banten lebih gencar melakukan edukasi di wilayah Selatan Banten. Dari segi demografi wilayah Utara dan Selatan Banten agak berbeda, dimana wilayah Utara rata-rata digitalisasi masyarakatnya sudah baik, sedangkan di wilayah Selatan belum.
“Kalau di wilayah Selatan Banten masyarakat nya belum banyak yang tahu tentang digitalisasi, oleh sebab itu kita bekerja sama dengan Pemda-Pemda di wilayah Selatan seperti Pandeglang, Lebak, untuk edukasi literasi, gimana masyarakat bisa bayar PBB melalui QRIS, jadi kita mengedukasi masyarakat wilayah selatan gimana caranya supaya mereka bisa menggunakan QRIS, untuk pembayaran pajak, kita juga kemarin habis dari Rangkasbitung beri edukasi tentang sistem perlindungan konsumen dari transaksi digital supaya masyarakat tahu bahwa ada transaksi digital dan bagaimana melindungi diri mereka dalam memanfaat kan transaksi digital tersebut,” terang Khoirinnisa.
Sementara Kepala KPw BI Banten Imaduddin Sahabat mengungkapkan bahwa BI menggelar acara Podjok QRIS Awarna untuk memperluas pengguna QRIS. “Target kita sebenarnya tadi kita tahu wilayah Banten itu ada dua, Utara dan Selatan. Untuk daerah selatan yang tanda petik akses yang masih terbatas kita menyasar kepada komunitas-komunitas, Pondok Pesantren dan dengan gerakan Pramuka kita kolaborasi untuk bagaimana masyarakat muda menggunakan QRIS,” ungkap Imaduddin.
Imaduddin juga mengatakan dalam waktu dekat akan ke beberapa pulau di luar, seperti Pulau Tunda, tahun lalu BI Banten sudah ke Pulau Panjang. ‘Tahun ini akan kita akan ke pulau tunda untuk edukasi agar masyarakat nanti bisa menggunakan QRIS, apalagi sekarang
QRIS sudah di upgrade, jadi QRIS Tuntas, jadi orang bisa tarik tunai, setor, transfer,
itu membuat QRIS kaya mesin ATM. dengan biaya yang lebih murah,” katanya.
Sedangkan di utara wilayah Tangerang BI lebih upaya untuk transaksi frekuensinya, karena Tangerang lebih inovatif kota / kabupatennya, sehingga publik service lancar, retribusi, harapan Kita bisa menggunakan QRIS.
“Jadi kalau QRIS itu kan sebenarnya barcode cuman yang dua dimensi, jadi dia bisa mengisi data lebih banyak malah, kalau ditingkatkan lagi fiturnya itu bisa juga untuk layanan-layanan lain, itu keuntungan dari QRIS. Selain hanya kemudahan, bagi ekonomi dengan cepat transaksi itu mengakibat multiplier effect atau Velocity of money cepat, kalau Velocity of moneynya cepat maka dampak ekonominya juga tinggi, kalau bagi BI salah satu tujuan mendigitalisasi itu adalah hubungan juga terhadap ekonomi,” tandas Imaduddin. (Ssk).