Harmonyfm-Tangsel, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Banten menggelar acara Fun Walk Tangsel 2025 dan Pekan QRIS Nasional 2025, yang digelar di Bintaro Xchange Mall, Sabtu (16/08/25).
Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia dan untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaring wajib pajak daerah sebanyak-banyaknya sambil menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak.
Acara yang disponsori oleh BI Banten dan Bank BJB ini berlangsung meriah dengan partisipasi sekitar 5.000 peserta yang memulai fun walk sejak pukul 07.00 pagi.
Pendapatan daerah Tangsel saat ini mencapai lebih dari Rp 4 triliun, dengan 60 persen di antaranya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pajak hotel, restoran, dan reklame.
“Alhamdulillah kemandirian fiskal kita sudah di atas 50 persen, ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat di Tangerang Selatan membayar pajaknya luar biasa,” ujar Benyamin.
Pemkot Tangsel telah melakukan digitalisasi pembayaran pajak, memudahkan masyarakat untuk membayar PBB di berbagai tempat, termasuk toko modern dan perbankan. Untuk mendorong kepatuhan, Pemkot juga memberikan insentif berupa potongan pajak.
“Kami berikan potongan bagi masyarakat yang membayar tunggakan pajak 5 tahun ke belakang. Diskon 10 persen diberikan bagi yang membayar dari Januari sampai April, dan 5 persen untuk pembayaran di bulan Mei sampai Juni,” tambahnya.
Selain fokus pada pajak, acara ini juga menyoroti penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Benyamin Davnie menyebut bahwa penggunaan QRIS di Tangsel sudah sangat masif, bahkan banyak pedagang di pasar tradisional pun sudah menerapkannya.
“Masyarakat Tangsel memang sudah melek teknologi. Penggunaan QRIS tidak hanya mendorong daya beli, tetapi juga membuat mereka lebih efisien dan selektif dalam berbelanja,” jelasnya.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menambahkan bahwa hampir seluruh pengguna smartphone di Tangsel menggunakan QRIS. Sebagai kota jasa dan perdagangan, transaksi digital sangat penting untuk mendorong daya saing.
“Saya berharap ke depan sosialisasi QRIS terus dimasifkan bersama BI, bukan hanya di pasar modern tapi juga di pasar tradisional. Saya kemarin beli cilok saja sudah pakai QRIS, ini kan nyaman, tidak lagi berceceran uang tunai. Ini adalah masa depan yang harus kita dukung,” kata Pilar.
Kepala Deputi BI Banten, Agus Sumirat,, PQN adalah kegiatan tahunan yang selalu diselenggarakan pada bulan Agustus. Di Banten sendiri, rangkaian acara ini sudah berlangsung sejak 11-17 Agustus.
“Tujuan utama dari PQN ini adalah untuk edukasi dan sosialisasi implementasi QRIS, karena QRIS ini menjadi game changer dalam sistem pembayaran digital di Indonesia, terutama sejak pandemi,” ujarnya.
Agus menambahkan bahwa penggunaan QRIS di Banten terus mengalami peningkatan signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan masuknya Banten dalam 5 besar pengguna QRIS di Indonesia, baik dari sisi jumlah merchant maupun transaksi.
“Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbiasa menggunakan QRIS. Ada banyak sistem pembayaran lain, tapi QRIS menjadi salah satu yang paling mudah, murah, dan aman,” terangnya.
Meskipun target nasional telah tercapai, BI Banten tetap gencar melakukan sosialisasi. Di acara puncak ini, booth Bank Indonesia dihadirkan untuk memastikan masyarakat yang belum kenal atau ingin tahu lebih dalam tentang QRIS bisa mendapatkan informasi.
“Dengan adanya booth Bank Indonesia Banten harapannya adalah masyarakat semakin kenal, yang tidak kenal pun jadi lebih kenal,” pungkasnya. (Ssk)
