Harmonyfm -Serang, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan, keluarga yang berketahanan atau keluarga yang berintegritas menjadi modal dasar pembangunan. Keluarga mampu membentuk nilai-nilai dasar anggota keluarga.
Hal itu diungkap Al Muktabar pada pembukaan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat dengan tema “Mewujudkan Keluarga Berintegritas Melalui Penanaman Nilai-Nilai Antikorupsi” di Hotel Horison Ultima Ratu, Jl Abdul Hadi No. 66, Kota Serang, Rabu (12/7/2023).
“Keluarga yang berintegritas, dimulai dari rumah tangga. Keluarga pangkal segala dari kebaikan maupun keburukan. Keluarga mampu membentuk sistem nilai,” ungkapnya.
“Hari ini semua Kepala OPD bersama pasangan kita mohonkan untuk mendapatkan pelatihan. Keluarga yang berintegritas penting untuk pencapaian tujuan pembangunan,” tambah Al Muktabar.
Dikatakan, perlu dan penting terbentuknya keluarga yang berketahanan atau berintegritas. Keluarga merupakan bangunan dasar atau basis anggota keluarga.
“Integritas keluarga sangat penting. Menjadi modal dasar suatu negara untuk menuju sejahtera,” ungkap Al Muktabar.
“Basis antikorupsi pada dasarnya kita saling mengingatkan,” tambahnya.
Masih menurut Al Muktabar, keluarga yang berketahanan atau berintegritas juga menjadi salah satu modal Indonesia dalam memaksimalkan bonus demografi.
“Pemprov Banten mengucapkan terima kasih kepada KPK RI. Kerjasama yang baik dengan KPK dalam saling mengingatkan. Mudah-mudahan menjadi jalan baik bagi pembangunan kita,” ungkapnya.
“Para Kepala OPD lengkap mengikuti Bimtek dengan mitra kerja untuk bersama-sama menapaki jalan kebaikan,” pungkas Al Muktabar.
Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI Wawan Wardiana mengungkapkan, Provinsi Banten merupakan Provinsi pertama pelaksanaan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat Tahun 2023.
Dikatakan, dalam pemberantasan korupsi, KPK menanamkan 9 nilai-nilai antikorupsi ke masyarakat. Yakni: jujur, mandiri, tanggungjawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, serta kerja keras.
”Koruptor sekarang tidak takut penjara tapi takut dimiskinkan. Sehingga KPK mulai ke TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang, red),” ungkap Wawan.
“Para koruptor tidak hanya melibatkan keluarga tapi juga melibatkan pembantu dan sopirnya,” tambahnya.
Dikatakan, hari ini KPK RI menanamkan nilai-nilai antikorupsi melalui keluarga, diprioritaskan keluarga para Kepala OPD.
“Besok para keluarga dunia usaha sebagi mitra,” ungkap Wawan.
“Dua sisi ini kita tumbuhkembangkan nilai-nilai antikorupsi. Kita berharap menjadi kontribusi masyarakat ke depan dalam pemberantasan korupsi,” tambahnya.
Wawan juga berharap, keteladanan Penjabat Gubernur Banten dan Ketua DPRD Provinsi Banten diikuti oleh para Kepala OPD.
“Harapannya tidak ada lagi kasus-kasus di Provinsi Banten yang kaitannya dengan korupsi,” pungkasnya. (Rls/Ssk).