harmonyfm-Serang, Perekonomian Provinsi Banten kembali mencatatkan pertumbuhan yang positif pada triwulan Ill 2022 sebesar 5,71 persen Year on Year (yoy) atau sebesar 0,50 persen (qtq). Melanjutkan tren pertumbuhan triwulan sebelumnya, angka pencapaian ini tetap kuat dengan angka pertumbuhan triwulan Ill 2022 sama dengan triwulan ll 2022 sebesar 5,71 persen (yoy).
Hal itu di ungkapkan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat dalam acara Taklimat Media Laporan Perekonomian dan Kinerja Fiskal, Moneter, dan Keuangan Daerah Provinsi Banten di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Kamis (25/1/2023).
” Alhamdulillah kinerja pertumbuhan ekonomi kita positif, seperti triwulan kemarin 5,71 persen sedikit di bawah Nasional 5,72 persen, dan Banten ini diatas rata-rata Jawa,” ungkapnya.
Pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2022 diprakirakan akan berada pada kisaran 4,9 persen – 5,7 persen. ” Kami prediksi di 2022 pertumbuhan ekonomi Banten sekitar 4,9 persen – 5,7 persen, harapan kita mudah-mudahan bisa bias atas, ini akibat karena adanya optimisme konsumen terjaga, dan indeks konsumen terus meningkat,”ujar Imad.
Perbaikan kinerja perekonomian Banten juga ditopang oleh kondisi ketahanan sistem keuangan Provinsi Banten tetap terjaga dan semakin membaiknya kinerja fungsi intermediasi perbankan yang secara bertahap menunjukkan perbaikan signifikan pasca pandemi Covid 19.
PERMINTAAN KREDIT MEMBAIK SEIRING DENGAN MENINGKATNYA AKTIVITAS DUNIA USAHA DAN KONSUMSI MASYARAKAT, SEMENTARA ASET DAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) YANG DIHIMPUN OLEH PERBANKAN JUGA TERCATAT TERUS MENINGKAT.
” Di sisi ke keuangan untuk Alhamdulillah terjadi peningkatan, seperti yang dikatakan PJ Gubernur tadi, dari sisi aset maupun DPK terjadi peningkatan, aset 4,9 persen yoy, sedangkan DPK naik sekitar 4,61 persen yoy,” ujar Imaduddin.
Sedangkan untuk alokasi kredit di Banten, lanjut Imaduddin, lebih banyak kredit investasi dan kredit modal kerja.
inilah yang mungkin men-drive ekonomi Banten lebih baik.
“Dari sisi resiko kredit pun terjadi penurunan, saat Covid NPL nya sampai 3,9 persen, tapi di 2022 kemarin NPL kita turun di 3,39 persen, over all dari sisi ekonomi dan sisi keuangan di Banten cukup baik,”imbuhnya.
Untuk transaksi tunai di Banten, Imaduddin menjelaskan bahwa di tahun 2021 transaksi yang masuk ke BI dan perputaran uang cash sekitar Rp10 triliun, sedangkan transaksi tunai di 2022 mengalami peningkatan, naik menjadi Rp11 triliun. ” Ini juga menunjukan secara ekonomi tumbuh dari sisi pembayaran pun meningkat,”jelasnya.
Perkembangan sektor pembayaran non-tunai di Provinsi Banten sepanjang triwulan III 2022 juga cukup menggembirakan. Membaiknya perekonomian Provinsi Banten pada tnwulan III 2022 serta masih berlangsungnya pandemi menjadi salah satu factor pendorong preferensi masyarakat untuk bertransaksi secara nontunai. Secara nominal, transaksi non tunai melalui Real Time Gross Settlements (RTGS) mencapai nilai Rp250,01 triliun atau tumbuh sebesar 4,19 persen (yoy).
Menurut Imaduddin, peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten tersebut di sisi lain juga diperkirakan akan mendorong kenaikan tekanan inflasi pada tahun 2022.Meskipun laju inflasi Provinsi Banten tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi Nasional (5,95 persen), namun laju inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan regional Jawa yang tercatat sebesar 5,61 persen (yoy).
“Secara spasial, inflasi Provinsi Banten pada triwulan Ill 2022 terjadi pada seluruh kota sampel IHK di Provinsi Banten dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 7,53 persen (yoy) dikuti oleh Kota Cilegon sebesar 6,80 persen (yoy) dan Kota Tangerang sebesar 5,40 persen (yoy),”terangnya.
Imaduddin juga mengatakan pada 2023 pertumbuhan ekonomi Banten diproyeksi bisa mencapai 4,8 hingga 5,3 persen. Ia optimistis hal tersebut bisa tercapai lantaran tren investasi di Banten terus naik.
“Kalau Investasi inikan kebetulan industri pengolahan kita banyak, sekarang banyak investasi akan diimplementasikan di 2023 itu yang menopang ekonomi Banten,” katanya.
Ia menegaskan, untuk mencapai hal tersebut ada 3 poin yang harus terus dijaga di 2023 yang terdiri atas inflasi, UMKM dan juga digitalisasi. Kemudian juga ada satu sektor yang diharapkan bisa bangkit yakni pariwisata.
“Beberapa kali kita dengan pemprov mendorong wisata di Banten termasuk juga sebenarnya investasi, kita juga sudah duduk bersama memetakan investasi untuk lebih fokus,”tegasnya.
Imaduddin juga mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang memberikan dukungan kepada BI Banten khususnya kepada segenap Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaa Negara Provinsi Banten, perusahaan/asosiasi di Provinsi Banten serta pihak-pihak lainnya.
“Kami berharap koordinasi dan sinergitas yang selama ini telah terjalin baik dapat terus ditingkatkan,”tutup Imaduddin. (Siska)