Harmonyfm-Serang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang kembali mengaktifkan Forum Kabupaten Serang Sehat (FKSS) sebagai langkah strategis untuk mencapai target 80 persen desa berstatus Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).
Saat ini, baru 178 desa atau sekitar 53 persen dari total 326 desa di Kabupaten Serang yang telah terbebas dari praktik buang air besar sembarangan.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Serang, Freddy Lamhot Sinurat, mengungkapkan bahwa pembentukan kembali FKSS ini merupakan upaya untuk merevitalisasi forum serupa yang pernah ada sekitar 10 tahun lalu. Langkah ini diambil sebagai bagian dari amanah pemerintah untuk mewujudkan kabupaten sehat.
“Forum Kabupaten Serang Sehat saat ini merupakan salah satu unsur untuk penilaian, walaupun sebenarnya kita tidak terpaku pada penilaian, tapi kita ingin bagaimana caranya supaya menyandang gelar kabupaten yang sehat,” ujarnya di ruang Rapat Bapperida. Senin (21/04/25).
Freddy menjelaskan, untuk meraih predikat kabupaten sehat, terdapat sembilan tatanan yang harus dipenuhi indikatornya, mulai dari pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, pasar, hingga industri.
“Bapperida selaku tim pembina FKSS akan memastikan seluruh indikator ini menjadi perhatian dan dikerjakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” jelasnya.
“Sebenarnya dari RPJMD tahun 2016-2021 hingga 2026, kita sudah mengawal bagaimana agar kegiatan tersebut dilakukan oleh OPD. Agar kemudian OPD konsen melakukan kegiatan yang berhubungan dengan Kabupaten Serang,” ucapnya.
Lebih lanjut, Freddy mengakui bahwa salah satu kendala utama dalam penilaian kabupaten sehat dari pemerintah pusat adalah persentase desa SBS yang masih di bawah 80 persen.
“Persyaratan untuk mendapatkan penghargaan atau penilaian Kabupaten Serang Sehat itu status ODF di atas 80 persen, saat ini masih di bawah 80 persen atau 54 persen, itu yang akan kita kejar,” tegasnya.
Oleh karena itu, Pemkab Serang berupaya membenahi dan mengaktifkan kembali FKSS agar terjalin kolaborasi yang kuat antara tim pembina dan forum kabupaten.
“Kita berkolaborasi bagaimana supaya program kegiatan yang ada di pemerintah bisa diintegrasikan dengan program yang ada di masyarakat,” harap Freddy.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Istianah Hariyanti, menyampaikan bahwa pertemuan pada Kamis, 17 April 2025, menjadi langkah awal pembentukan kembali FKSS.
Ia menekankan bahwa forum ini merupakan syarat penting dalam mewujudkan Kabupaten Serang sehat, yang memiliki sembilan tatanan dengan indikator yang cukup berat untuk dicapai.
“Yang paling berat dari sembilan indikator di Kabupaten Serang sehat adalah Desa SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan). Karena saat ini desa SBS di kita baru 178 desa atau sekitar 53 persen dari 326 desa di Kabupaten Serang,” ungkap Istianah.
Istianah optimis bahwa dengan adanya forum ini, akselerasi pencapaian target 80 persen desa SBS akan semakin cepat. Kedepannya.
“Diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar sembarangan, melainkan menggunakan jamban sehat atau fasilitas MCK komunal,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa penilaian SBS dalam konteks Kabupaten Serang sehat tidak hanya berfokus pada ketersediaan prasarana jamban, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat.
“Mungkin dia tidak punya jamban, tapi dia bisa sharing, dia mungkin bisa menggunakan MCK masjid atau tetangganya dan saudaranya, itu bisa dikategorikan tidak buang air di tempat terbuka,” pungkasnya. (Ssk)