Harmonyfm-Serang, Kepolisian Resor (Polres) Serang bersama Kepolisian Daerah (Polda) Banten dan Kelompok Tani Ranjeng Berkah berhasil melaksanakan Panen Raya kuartal III secara serentak di Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. Sabtu (27/09/25). Dan hasilkan Jagung sebanyak 7 ton per hektar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata Polri dalam mendukung program Asta Cita Presiden dan memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor pertanian.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko mengungkapkan kegembiraan atas hasil panen di lahan seluas 3 hektar milik Kelompok Tani Ranjeng Berkah.
“Alhamdulillah dari 3 hektar itu kita menghasilkan 7 ton jagung per hektarnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program swadaya dari Polres Serang ini dinyatakan berhasil dan akan terus berkelanjutan. Rencananya, penanaman akan diperluas menjadi 5 hektar.
Selain di Ranjeng, program ketahanan pangan Polres Serang tersebar di berbagai wilayah seperti Kopo, Jawilan, dan seluruh Kabupaten Serang. “Kita punya program satu desa 2 hektar,” ucapnya.
Kapolres Serang juga menjelaskan bahwa selain kegiatan panen, dilaksanakan pula Gerakan Pangan Murah dengan menyediakan 2 ton beras dan 200 liter minyak goreng.
“Beras kita jual dengan harga Rp56.000 per karung (5kg), jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp62.000,” jelasnya.
Mengenai hasil panen jagung, Kapolres berupaya agar jagung dapat dijual ke Bulog dengan harga Rp6.400 per kilogram, asalkan memenuhi spesifikasi, yaitu kadar air di bawah 14 persen dan kadar toksin di bawah 50. Jika tidak memenuhi syarat, akan dijual kepada penampung lain.
“Mudah-mudahan hasilnya maksimal seperti ini, dan bisa diterima di bulog. Tadi sudah dicek kadar toksinnya sudah memenuhi syarat,” tambah Condro.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Irjen Pol Hengki, menjelaskan bahwa panen raya ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, dipimpin langsung oleh Kapolri yang berada di Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan.
“Tentu kesemuanya ini dalam rangka mendukung Asta Cita Bapak Presiden mendukung swasembada pangan yang menjadi tugas Polri adalah di bidang ketahanan pangan berupa jagung,” tegas Kapolda Hengki.
Kapolda juga membeberkan nilai ekonomis yang sangat menguntungkan dari budidaya jagung ini. Dengan modal sekitar Rp9 juta hingga Rp10 juta per hektar, yang mencakup pembukaan lahan, bibit, dan pupuk, petani bisa meraup keuntungan signifikan.
“Hari ini 1 hektar bisa menghasilkan 7 ton dengan harga Rp6.400 per kilo, artinya kurang lebih Rp45 juta yang dihasilkan hari ini per hektarnya. Dengan modal 9 sampai 10 juta tadi. Nilai ekonomisnya cukup bagus, cukup baik,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dan tenaga yang diberikan oleh Polri kepada para petani.
“Petani sejahtera, petani bahagia, insyaallah Indonesia akan maju, terutama Banten akan maju dan Banten akan sejahtera,” harap Dimyati.
Ia juga berharap Banten dapat mencapai surplus pangan dan menjadi pendorong ketahanan pangan nasional, mengingat pentingnya ketersediaan jagung untuk pakan ternak.
“Kita berharap kepolisian terus men-support di tempat tugas tambahan ini, dan ternyata sukses, terbukti program yang sempat melanda kini betul-betul grow up terhadap pangan yang ada di Provinsi Banten,” tutup Dimyati. (Ssk)