Harmonyfm-Tangerang, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Banten, Ameriza M. Moesa, mengungkapkan optimisme terhadap capaian target transaksi pada Karya Kreatif Banten (KKB) dan Digital Jawara (Digiwara) Festival 2025.
Meskipun pembukaan di hari pertama pada sore hari sempat dianggap kurang optimal. Hingga penutupan di hari pertama, total omzet penjualan booth mencapai Rp178,7 juta.
Ameriza merinci, mayoritas transaksi tersebut, yaitu Rp141,5 juta atau sekitar 80 persen lebih, dilakukan melalui pembayaran digital menggunakan QRIS. Angka ini sejalan dengan harapan BI Banten untuk mendorong peningkatan transaksi UMKM yang diiringi dengan peningkatan penggunaan pembayaran digital.
“Kita maunya UMKM meningkat tapi digital payment juga meningkat,” ujar Ameriza.
Sisanya, Rp24 juta dibayarkan secara tunai (cash) dan sisanya menggunakan kartu debit. Ameriza menambahkan, transaksi menggunakan kartu debit juga termasuk dalam kategori pembayaran digital, sehingga transaksi tunai hanya menyumbang Rp24 juta dari total omzet hari pertama.
Untuk keseluruhan penyelenggaraan selama tiga hari, Ameriza menargetkan total transaksi mencapai Rp14 miliar. Target ini tidak hanya mencakup penjualan offline, tetapi juga berbagai kegiatan business matching seperti pembiayaan, ekspor, penjualan dalam negeri, serta kerja sama dengan pemasok di dalam negeri.
“Mudah-mudahan Rp14 miliar ini kita capai ya selama 3 hari ini,” harapnya.
Selain itu, fokus utama BI Banten juga tertuju pada pembiayaan untuk UMKM. Tahun lalu, realisasi kredit UMKM mencapai Rp1,5 miliar.
“Untuk tahun ini, kita menargetkan realisasi pembiayaan UMKM dapat mencapai Rp3 miliar,” ungkap Ameriza.
Meskipun target penjualan offline tahun lalu mencapai Rp600 juta selama lima hari, Ameriza optimis bahwa target tersebut dapat terlampaui dalam tiga hari penyelenggaraan tahun ini.
“Kalau satu hari sudah Rp175 juta kan kali tiga aja sudah hampir Rp500 lebih,” jelasnya.
Namun, ia menegaskan bahwa fokus utama bukan hanya pada penjualan offline, melainkan juga pada peningkatan business matching dan ekspor.
“Kalau menurut saya, kita enggak fokus di penjualan online tapi business matching dan ekspornya itu yang harapannya bisa tingkat,” pungkas Ameriza. (Ssk)