Harmonyfm—Tangsel,Acara Shafara dan Ferba 2025 yang di gelar oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Banten selama tiga hari dari Jum’at – Minggu, 29-31 Agustus 2025 di Bintaro Xchange Mall telah memasuki hari kedua.
Banyak keseruan dan kecerian di hari kedua ini, dari acara Casual Talk Halal Food yang menghadirkan narasumber-narasumber yang ahli dibidangnya. Para pengunjung Shafara dan Ferba idiberikan ilmu tentang makanan halal hingga bagaimana mendapatakamln sertifikat halal.
Sinergi antara berbagai pihak menjadi kunci utama dalam memperkuat ekosistem kuliner halal di Banten. Hal ini menjadi sorotan utama dalam acara diskusi Casual Talk Halal Food, yang merupakan bagian dari rangkaian Sharia Festival Jawara (SHAFARA) dan Festival Rupiah (FERBA) 2025.
Acara diskusi Casual Talk Halal Food ini mengusung tema “Ekosistem Kuliner Halal Banten yang Kuat sebagai Kontributor Visi Indonesia Menjadi Pusat Halal Dunia”.
Tiga narasumber ahli hadir dalam diskusi yang dimoderatori oleh Mujang Kurnia, yaitu Ketua Komite Pengembangan Organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Eden Gunawan, F&B Business Owner Dian Widiyawati, dan Founder PT Damory Food Indonesia Group Mori Satria.

Ketua Komite Pengembangan Organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Eden Gunawan dalam oaoarannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat sosialisasi produk halal kepada masyarakat.
Menurutnya, sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, akademisi, masyarakat sipil, dan media masih berjalan lambat. “Saat ini, peran para pemangku kepentingan masih berjalan cukup lambat,” ujarnya. Sabtu (30/08/25).
Untuk mengatasi hal tersebut, ia menjelaskan langkah-langkah yang diusung oleh Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) bersama para pemangku kepentingan, antara lain:
* Perencanaan: Melakukan rapat koordinasi, seminar, dan focus group discussion (FGD) untuk menyelaraskan program.
* Penyelesaian Masalah: Mengadakan rapat terbatas untuk menyelesaikan isu-isu mendesak.
* Kunjungan dan Study Banding: Mengunjungi berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) berjalan dengan baik dan melakukan studi banding ke dalam serta luar negeri untuk mendapatkan inspirasi.
* Kegiatan Bersama: Mengadakan acara seperti SHAFARA, FERBA, serta pameran dan ekspo lainnya.
* Pengawasan: Melaksanakan pengawasan bersama satgas halal di kabupaten/kota se-Banten.
* Keberlanjutan Program: Menyiapkan program-program mendatang untuk memastikan keberlanjutan.
Selain itu, Eden juga menyoroti keterbatasan infrastruktur seperti rumah potong hewan dan unggas di Banten, padahal kebutuhan daging sangat tinggi, terutama dari sektor UMKM.
Ia mengusulkan inisiatif seperti program Duta Halal yang melibatkan anak muda untuk meningkatkan kesadaran halal sejak dini.
Dalam kesempatan yang sama, F&B Business Owner, Dian Widiyawati,
menambahkan bahwa meskipun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, pemahaman masyarakat tentang produk halal masih rendah. Ia mengingatkan pentingnya sertifikat halal sebagai jaminan bagi konsumen.
“Kalau ragu, lebih baik bertanya. Sertifikat halal menjadi jaminan bagi kita untuk tenang dalam mengonsumsi apapun,” ujarnya.
Dian juga menyoroti peran besar media sosial dalam mendorong perubahan pasar. Menurutnya, media sosial dapat menyadarkan baik konsumen maupun pelaku usaha.
“Prinsipnya, usaha akan mengikuti pasar. Jika konsumen muslim peduli pada halal, maka pelaku usaha pun akan menyesuaikan,” jelasnya.
Sementara itu, Mori Satria dari PT Damory Food Indonesia Group menegaskan komitmen perusahaannya untuk menyediakan produk yang tidak hanya halal, tetapi juga thayyib atau baik.
Ia meyakini bahwa makanan yang masuk ke dalam tubuh akan menjadi darah dan daging, sehingga konsumsi makanan yang halal dan thayyib sangat penting.
“Kalau makanan haram, itu bisa menutup jalan kita dalam menerima kebenaran. Karena itu, kami sangat concern menyediakan makanan yang halal sekaligus thayyib,” ujarnya.
Mori juga melihat bisnis halal sebagai sarana untuk berbagi manfaat dan amal saleh. Ia berpesan, “Kita harus punya ilmu, punya mentor, dan menjadikan bisnis halal sebagai amal saleh yang bermanfaat bagi umat,” pungkasnya.(ssk)