Harmony FM – Lebak, Dalam rangka memperluas dan memperdalam penetrasi penggunaan Quick Respon Code Indonesia Standart (QRIS) oleh masyarakat di Provinsi Banten, Bank Indonesia secara serempak menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional (PQN) di seluruh Indonesia yang dimulai pada 2-15 Maret 2020.
Kegiatan PQN terdiri dari sosialisasi kepada masyarakat, mahasiswa melalui berbagai media dan tempat, kegiatan lomba serta bertemu dengan Toko/Customer (meet the market/merchant) yang bertujuan mendorong penggunaan QRIS oleh merchant di seluruh kota di Indonesia.
Kegiatan Pekan QRIS juga hadir di Provinsi Banten sejak awal bulan Maret 2020, Kantor Perwakilan BI Banten melakukan Sosialisasi melalui Talkshow ke beberapa Radio dengan perbankan.
Mulai 9-13 Maret 2020, BI Banten dan Perbankan di Provinsi Banten akan melakukan ‘meet the market’ ke berbagai tempat di Provinsi Banten. Puncak acara Pekan QRIS di Banten akan diselenggarakan pada tanggal 14 Maret 2020 yang akan diikuti oleh masyarakat dan merchant di Alun-alun Kota Serang dan dimeriahkan oleh bintang tamu nasional.
Sehari sebelumnya (09/03/20), BI Banten sudah melakukan kegiatan ‘meet the market’ bersama BTN KC Cilegon yang diikuti 60 agen LKD serta Laku Pandai, dan hari ini Selasa (10/03/20) giliran masyarakat Baduy yang dikunjungi Bank Indonesia Banten untuk menyosialisasikan QRIS.
Kegiatan ‘meet the merchant’ yang diikuti 50 UMKM yang berada di Kawasan Wisata Baduy seperti pengrajin, pedagang sembako, dan rumah makan ini diselenggarakan di Rumah Singgah Kawasan Wisata Budaya Baduy, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Senin (10/03/20).
Kegiatan ‘meet the market’ ini dibuka langsung oleh Ibu Erry P. Suryanto, Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi dan Ir. Wawan Kuswanto, MT. selaku Asisten Daerah 2 Kabupaten Lebak.
Selain itu hadir juga perbankan yang diwakili oleh Bank BRI KC Rangkasbitung selaku Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang turut menyosialisasikan mekanisme pendaftaran QRIS dan untuk mengakomodir pedagang yang bermaksud melakukan perpindahan dari QR sebelumnya ke QRIS.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi BI Banten, Erry P. Suryanto mengatakan di acara ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten menyelenggarakan ngobrol bareng santai (Ngobras) yang membahas implementasi serta pentingnya migrasi ke QRIS kepada 50 UMKM Kawasan Wisata Baduy seperti pengrajin, pedagang sembako, rumah makan, dan lain lain.
“Kita sosialisasikan pentingnya QRIS dengan ngobrol santai aja, dan pada kesempatan ini kita dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten juga memberikan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada 55 kepala keluarga Kampung Baduy,” terang Erry.
Erry juga menjelaskan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) merupakan metode pembayaran terbaru yang diluncurkan oleh Bank Indonesia untuk memperluas alternatif pembayaran non-tunai.
“QRIS memudahkan proses pembayaran bagi pedagang ataupun pembeli karena terintegrasi dengan e-wallet seperti Gopay, Ovo, Dana, ataupun Shopee Pay,” ujarnya.
Meskipun relatif baru, hingga 6 Maret 2020, merchant yang sudah terdaftar dan memasang QRIS mencapai 2,7 juta di seluruh provinsi di Indonesia. “Provinsi Banten sebagai provinsi ke-5 dengan jumlah merchant QRIS terbanyak setelah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, mencapai 162 ribu merchant dan masih potensial untuk terus dikembangkan,” ungkap Erry.
.
“Potensi Provinsi Banten tersebut tentu perlu kita respon secara positif dalam rangka perluasan ekonomi digital. Salah satu keunggulan QRIS bagi pengguna e-wallet adalah Pedagang/Merchant Discount Rate (MDR) yang lebih rendah dari 1% menjadi 0,7%,” tutupnya. (Siska)