harmonyfm-Cilegon, Karyawan Kapal Motor Penumpang (KMP) SP Ferry PT. Putera Master Sarana ajak anak istri demo menuntut gaji yang belum di bayarkan oleh perusahaan. Selasa (15/11/22).
Karyawan itu memulai aksinya dengan mendatangi Kantor Cabang PT Putera Master Sarana Penyeberangan di Pelabuhan Merak kemudian berlanjut ke workshop milik perusahaan di Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.
Salah satu karyawan yang melakukan aksi Safari menjelaskan, ada 180 karyawan yang belum menerima gaji selama empat bulan terakhir.
“Kita mau minta hak kita sebagai karyawan seudah mau memasuki empat blan tanggal 20 nanti belum dibayar, telat gaji,” ujar Safari
Sementara karyawan lainnya Ali mengaku sudah sering melakukan mediasi dengan manajemen perusahaan akan tetapi selalu berakhir dengan tidak ada kejelasan.
Selain itu, Ali juga mengatakan selama pandemi sampai sekarang gaji karyawan di potong 30 persen. ” Kalau saat pandemi covid-19 gaji kita dipotong masih ok, tapi sekarang ini pandemi sudah mereda tapi gaji kita masih di potong juga,”ujarnya.
Di hari yang sama Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) PT Putera Master Sarana Penyeberangan Cabang Pelabuhan Merak Yohanes tidak membantah bahwa perusahaannya belum membayar gaji karyawannya selama empat bulan, hal itu dikarenakan ada tiga kapal yang mengalami kerusakan sehingga tidak dapat beroperasi, dan itu terjadi sejak Juni 2022.
“Memang benar kita belum membayar gaji mereka selama empat bulan karena tiga kapal Ki mengalami kerusakan dan tidak bisa beroperasi, saat ini 2 kapal itu ada di Bojonegoro dan satu kapal ada di Tanjung Priuk,” ujar Yohanes.
Yohanes juga membenarkan bahwa sampai saat ini masih ada potongan gaji karyawan sebesar 30 persen, hal ini di karenakan perusahaan belum bisa mencapai target operasi.
“Sampai sekarang kita tidak bisa mencapai target sehingga kita mendapat gaji 70 persen,” ujar Yohanes.
Saat ini, lanjut Yohanes, ada sekitar 150 karyawan yang belum menerima gaji. Pihaknya sedang berkomunikasi dengan kantor pusat untuk meminta kebijakan agar kantor pusat bisa memberikan subsidi ke kantor cabang agar bisa membayar gaji karyawan.
“Kami sudah menghubungi pihak manajemen di pusat, dan jawaban dari manajemen pusat belum bisa memberikan janji kapan bisa membayar gaji tersebut, pasalnya Manajemen ingin memperbaiki kapal dulu biar bisa beroperasi sehingga ada pemasukan, dan baru bisa membayar gaji karyawan,” tutup Yohanes. (Ka)