Harmonyfm – Serang, Wacana pembongkaran Pasar Rau di Serang pada tahun 2026 mendapat penolakan dari Himpunan Pedagang Pasar Rau (Himpas). Himpas menilai, rencana tersebut terlalu dini dan tidak didasarkan pada kajian yang mendalam.
Para pedagang mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Serang untuk memilih opsi renovasi total alih-alih membongkar bangunan yang dianggap masih kokoh.
Wakil Ketua Himpas, Fery Chaniago, mengungkapkan kebingungannya terhadap informasi yang beredar di media sosial tentang pembongkaran. Menurutnya, keputusan tersebut belum final, apalagi hasil kajian teknis juga belum keluar sepenuhnya.
“Baru dinyatakan oleh hammer test, itu 50 persen bisa digunakan dan 50 persen tidak. Kami juga ingin tahu, yang 50 persen itu yang mana,” kata Fery.
Ia menambahkan, secara fisik, bangunan Pasar Rau seharusnya memiliki masa pakai hingga 70 tahun, jauh melampaui masa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berakhir pada 2023 dan bisa diperpanjang 30 tahun.
“PT Wijaya Karya membangun itu tidak untuk kebutuhan 20 tahun, jadi untuk kebutuhan 70 tahun,” tegasnya.
Senada dengan Fery, Bendahara Himpas, Aeng Khaeruzaman, yang juga memiliki latar belakang teknik, menegaskan bahwa struktur bangunan Pasar Rau masih sangat kuat.
“Konstruksinya itu kuat. Menurut saya, harusnya di atas 50 tahun masih kuat. Itu kokoh sekali,” ujar Aeng. Ia mencontohkan sulitnya menancapkan paku beton ke dinding, yang membuktikan kualitas material bangunan.
Aeng berpendapat, masalah yang ada di Pasar Rau lebih disebabkan oleh manajemen pengelolaan yang lemah dan tidak transparan. Ia meyakini, jika dikelola dengan baik dan dilakukan renovasi, Pasar Rau akan kembali nyaman dan layak dihuni.
“Kami menolak total pembongkaran. Alangkah bagusnya jika direnovasi dan diperbaiki,” kata Aeng.
Ia berharap Pemkot Serang bisa duduk bersama para pedagang untuk mencari solusi terbaik yang menguntungkan semua pihak, atau win-win solution.
“Pemkot juga harus memperhatikan aspirasi para pedagang. Apa sih keluhan pedagang dan kenapa kita menolak untuk dibongkar total?” pungkas Aeng, menekankan pentingnya dialog sebelum mengambil keputusan final.(Siska)