Harmonyfm -Serang, Pemasalahan lingkungan telah menjadi isu global yang semakin mendesak. terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Pencemaran udara, air, dan tanah, serta penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik, telah mengancam kesehatan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem.
Salah satu akar permasalahan ini adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan lingkungan yang baik, termasuk penanganan limbah secara tepat.
Dalam konteks pendidikan, integrasi antara iimu pengetahuan dan kesadaran lingkungan menjadi sangat penting. Khususnya dalam bidang kimia, pemahaman tentang sifat sifat dan reaksi kimia dapat menjadi dasar yang kuat untuk memahami dampak berbagal aktivitas manusia terhadap lingkungan.
Namun, sering kali pembelajaran kimia di sekolah masih terfokus pada aspek teoritis tanpa mengaitkannya secara langsung dengan isu-isu lingkungan yang relevan. Hal tersebut sesuai Undang Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 13 menyatakan bahwa kurikulum pendidikan harus mengintegrasikan aspek pendidikan karakter, termasuk kesadaran lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Tim PkM dosen Institut Teknologi PLN penerima Hibah Kemdikbudristek 2024, yang diketuai Yulisya Zuriatnl,S Pd ,M Pd Dosen Teknik Sipil beranggotakan Ir. Samsurizal, ST ,MT. IPM, dan Dosen Teknik Elektro Andi Makkulau, ST., M.LKom., melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) bertema “Program Pendidikan Lingkungan Berbasis Kimia: Mengintegrasikan Materi Kimia dengan Kesadaran Lingkungan dl Sekolah.” Yang diselenggarakan di MA Al-Khairiyah Rancaranji Serang – Banten.
Kegiatan yang dilakukan melibatkan mahasiswa (TPLN Syrojul Qori (S1 Teknik Elektro) dan Adelia Kaulika Devi (S1 Teknik Sistem Energi). Rangkaian kegiatan PKM ini melalui beberapa tahap, mulai dari survei lokasi, diskusi, melihat serta memetakan permasalahan yang di hadapi mitra, tahapan pelaksanaan kegiatan dan diakhir evaluasi kegiatan.
Pada tanqgal 24 Februari 2024 tim melakukan survei kelapangan bertemu dengan mitra. Pada 28 September 2024 kegiatan mulai dilaksanakan acara dibuka dengan pembacaan doa dan dilanjutkan sambutan oleh Yulisya Zuriatni, S Pd.. M.Pd., selaku ketua tim dosen, dan selanjutnya sambutan Bapak Hidayat Muslih, SPdl. kepala sekolah MA Al-Khairiyah.
Dalam awal sambutannya, Ketua PKM Yulisya menekankan pentingnya menjadikan ilmu kimia sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini. Selanjutnya, Hidayat Muslih mengungkapkan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi sekolah dalam memperkuat pendidikan berbasis lingkungan sebagai apresiasinya atas inisiatif dari tim PKM melalui pendanaan hibah Kemdikbudristek 2024.
Pada sesi 1 kegiatan dimulai dengan penyampaian materi edukatif mengenai pengelolaan limbah dan pentingnya menjaga lingkungan. Lingkungan yang bersih tentu menjadi keharusan agar civitas sekolah merasa nyaman berada disekolah.
Sampah merupakan hal yang banyak dan sering kita temui disekolah baik sampah organik maupun anorganik, sampah sampah sisa-sisa makanan, sampah tanaman tidak jarang ditemui dilingkungan yang jika dibiarkan akan berdampak bagi kesehatan.
Para peserta diajak untuk memahami bagaimana ilmu kimia dapat digunakan untuk mengelola limbah secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Masih dihari yang sama pada sesi Il peserta melakukan workshop pengelolaan limbah. Tahapan dimulai dari pemilihan jenis sampah yang tepat hingga pengelolaan limbah menggunakan teknologi Fffective Microarganisms.
4 (FM4) Workshop ini mengajarkan para siswa bagaimana mengidentifikasi sampah yang bisa diolah, serta memanfaatkan EM4 untuk mempercepat proses dekomposisi.
Limbah organik yang diproses dengan EM4 dapat diubah menjadi pupuk kompos berkualitas tinggi, yang bermanfaat bagi lingkungan dan mengurangi dampak negalif limbah.
Dengan metode ini, siswa diajak berkontribusi aktif dalam menjaga lingkungan sekolah mereka. Kegiatan ini menuntun siswa dapat berperan sebagai agen perubahan dalam isu-isu lingkungan.
Mengakhirl rangkaian kegiatan PKM, Rabu 6 November 2024 tim melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dengan menguji kemampuan serta pemahaman peserta dan kegiatan dengan menjawab soal yang diberikan tim.
Selanjutnya peserta melhat hasil dari kompos yang sudah dibuat sebelumnya, hasil kompos yang berada pada wadah komposter dicek sejauh mana hasilnya, limbah yang dihasilkan sudah mencapai 75 % dalam waktu proses pembuatan 40 hari.
Peserta diberikan pengarahan untuk Pengecekan Hasil menghasilkan kompos memerlukan waktu yang cukup lama dengan rentang 100-120 hari untuk menghasilkan kompor berkualitas, hal tersebut dikarenakan proses yang dilakukan secara alamiah.
Di penghujung acara Hidayat Muslih selaku kepala MA Al-khainyah Rancaranji menyampaikan apresiasinya. “Kegiatan ini sangat penting bagi siswa kami untuk memahami pengelolaan lingkungan melalui ilmu – pengetahuan. Semoga keglatan seperti ini bisa terus dilaksanakan dan menjadi bagian dari program jangka panjang,” ucapnya.
Beliau juga mengucapkan terimakasih kepada Kemdikbudristek atas Pendanaannya sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan di sekolah, serta tak lupa TIM IT PLN atas sharing knowledge kepada para siswa.
Salah satu peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya dan berharap tahun depan kegiatan semacam Ini dapat terus dilakukan. “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan untuk belajar tentang cara-cara baru dalem mengelola limbah dan menjaga lingkungan, ini sangat bermanfaat bagi kami,” ungkapnya. Dengan semangat yang tinggi dari para peserta dein dukungan penuh dari semua pihak.
Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak sekolah untuk melakukan kegiatan positif yang serupa, mengintegrasikan materi pelajaran dengan kesadaran lingkungan demi masa depan yang lebih hijau.
Kolaborasi antara tim PkM ITPLN dan MA Al-Khairiyah diharapkan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk memberikan manfaat yang lebih luas ke depannya.(rls/Ssk)