harmonyfm-Tangerang, Untuk menciptakan developer yang profesional berintegritas serta melek digital, Dewan Pimpinan Daerah Realesteat Indonesia (DPD REI) Banten menggelar pelatihan menjadi developer yang tangguh, yang di selenggarakan selama dua hari Rabu-Kamis (20-21 Juli) di Swiss Belhotel Serpong.
Pelatihan yang bertema “Short Course Pembangunan Perumahan Subsidi dan Komersial ini di ikuti sebanyak 60 peserta yang merupakan para pengembang anggota DPD REI Banten dan di hadiri oleh Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida, Ketua DPD REI Banten Roni H Adali, Dirjen Pembiayan Infrastruktur PUPR Herry Trisaputra Zuna yang diwakili oleh Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementrian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo yang sekaligus membuka kegiatan pelatihan, dan Ketua Badan Diklat DPP REI Priyanto, serta Perwakilan Dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk (Bank BTN).
Ketua DPD REI Banten Roni H Adali mengatakan pihaknya melakukan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan standar kompetensi bagi pengembang anggota REI untuk menjadi pengembang yang tangguh, unggul dan profesional. Meningkatkan penjualan melalui teknologi digital marketing dan meningkatkan standar kualitas bangunan rumah dan lingkungan yang baik dan ramai lingkungan.
“Jadi kegiatan pada pagi hari ini adalah Pendidikan dan pelatihan buat Para pengembang anggota dari REI Banten supaya mempunyai standar kompetensi sehingga menjadi pengembang yang tangguh tahan banting dan tentunya profesional yang berintegritas,” ujar Roni, Rabu (20/07/22).
Selain itu, lanjut Roni, pihaknya juga ingin para pengembang anggota REI Banten bisa memanfaatkan digitalisasi untuk mempromosikan perumahannya, dan juga bisa membangun rumah yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan.
“Dulu dengan sekarang itu berbeda, dulu itu tahun 2000-an kita masih bisa jual gambar tanpa konsumen melihat bangunan masih laku, kalau sekarang udah nggak bisa seperti itu, teman-teman harus membangun rumah yang berkualitas dengan lingkungan yang baik sehingga membuat konsumen nyaman, dan betah di rumah,” imbuhnya.
Menurut Roni, saat ini para pengembang sedang berlomba-lomba, dan supaya teman-teman anggota REI Banten bisa seperti itu, maka REI Banten bekali dengan pelatihan-pelatihan seperti ini.
“Seperti yang saya sampaikan tadi bahwa lebih baik kita jual kualitas, walaupun untung sedikit tapi putarannya cepat, karena faktanya rumah dengan kualitas yang baik, lingkungan yang baik, yang hijau dan sarana prasarananya juga sudah tertata dengan baik ternyata banyak yang laku, jadi kita menghimbau dan mengajak teman-teman anggota REI Banten untuk mulai membangun rumah yang berkualitas dengan lingkungan yang baik dan ramah lingkungan,” terang Roni.
Roni berharap teman-teman anggota REI Banten merasa nyaman selama ikut pelatihan ini, karena menurutnya ini sangat penting sekali. “Akan ada narasumber profesional yang akan membuat para pengembang yang tangguh, handal, dan pantang menyerah,” tandas Roni.
Sementara Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida dalam sambutannya mengatakan dengan adanya pelatihan ini bisa menjadikan pengusaha pengembang yang tangguh dan benar.
Selain itu Paulus juga menghimbau agar para pengembang anggota REI Banten lebih teliti dalam memilih lokasi lahan, harus dipastikan lahan itu masuk Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) atau bukan.
“Para pengembang harus croscek dulu lahan itu masuk LSD apa nggak, jangan sampai sudah di bangun perumahan ternyata itu lahan sawah, hal seperti ini yang harus kita benahi,” ungkap Paulus.
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementrian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo mengatakan kegiatan hari ini adalah satu hal yang menarik dan baik, karena bagaimanapun digital transformasi itu suatu keniscayaan dimana kehidupan sekarang merupakan era digital, jadi semua sektor harus sudah memperhatikan hal tersebut.
“Ini langkah yang baik bagi REI Banten untuk menyiapkan Para pengembangnya untuk bisa adaptif terhadap perkembangan digital, karena konsumen itu ada milenial dan ada Z, dimana kehidupan sehari-harinya dengan gadget mereka, mungkin beberapa puluh persen seperti itu, intinya harus segera menyesuaikan jangan sampai terlambat itu aja,” kata Haryo
Sedangkan Ketua Badan Diklat DPP REI Priyanto, mengatakan pelatihan ini sangat penting, karena apa yang diberikan di Diklat ini para pengembang bisa mengetahui perkembangan-perkembangan perizinan, selain itu para pengembang akan mendapatkan materi-materi bagaiman cara untuk memasarkan, pasalnya sekarang sudah berbeda.
“Di pelatihan ini mereka akan mendapat materi dari pra proyek juga seperti bagaimana memilih lokasi yang bagus sesuai dengan peraturan yang ada, bagaimana menghitung kira-kira lahan itu cocok atau tidak, bagaimana membangun yang cepat, mempergunakan perhitungan yang tepat, konstruksi yang tepat dan waktu yang tepat sama keselamatan kerja yang tepat itu diperlukan untuk pelaksanaannya,” jelas Priyanto
“Kemudian marketingnya, kita akan berikan materi bagaimana memasarkannya, kita akan beritahukan cara memasarkan pakai digital, kemudian kita bekali juga untuk bagaimana mengurus kredit KPR dan sebagainya kita berikan cara membuat cash flow dan sebagainya itu kita berikan dari awal sampai akhir termasuk yang terakhir bagaimana mengelola manajemen estate di proyek itu supaya selesai proyek tetap berjalan dengan baik, dan termasuk pengetahuan pajak,” tutupnya (siska)