Harmomyfm-Tangerang, Pemerintah Provinsi Banten terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan fokus utama pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta percepatan digitalisasi.
Hal ini ditegaskan oleh Asda II Banten M. Yusuf dalam sambutannya pada acara pembukaan Karya Kreatif Banten (KKB) dan Digiwara Festival 2025 yang digekar swlama tiga hari Juma’at-Minggu (23-25 Mei 2024) di Bintaro Jaya Xchange Mall 2, Jum’at (23/05/25).
M. Yusuf menyampaikan bahwa berbagai langkah konkret telah diambil, di antaranya integrasi dukungan dana desa untuk UMKM melalui bantuan keuangan desa dari Provinsi Banten.
“Tahun ini, satu desa mendapatkan Rp 100 juta. Pemerintah mendorong agar dana tersebut tidak hanya digunakan untuk pelayanan sosial, tetapi juga untuk peningkatan kapasitas ekonomi desa, termasuk pembentukan dan penguatan unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan koperasi Merah Putih,” ujarnya. Ia juga berharap pembentukan lembaga-lembaga ini dapat dipercepat.
Pemerintah Provinsi Banten aktif mengembangkan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, seperti Bank Indonesia dan lembaga pendidikan tinggi. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas pendampingan, sertifikasi, hingga membuka akses ekspor bagi UMKM.
“Beberapa UMKM bahkan berhasil menembus pasar internasional berkat eksistensi tersebut,” kata M. Yusuf, seraya menambahkan bahwa kegiatan promosi dan apresiasi produk lokal, seperti Banten Halal Fair (27-23 Maret 2025) dan KKB, menjadi ruang strategis untuk menampilkan produk unggulan, mempertemukan pelaku usaha dengan calon investor, dan memperluas jaringan distribusi.
Perluasan akseptasi pembayaran digital juga akan terus digalakan, terutama di kalangan UMKM. M. Yusuf menekankan bahwa upaya ini membutuhkan sinergi erat antara regulator, industri, media, akademisi, komunitas, dan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
“Diperlukan penyelenggaraan event yang melibatkan pihak-pihak terkait dengan pembayaran digital, seperti KKB dan Digiwara Festival 2025 ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, M. Yusuf menyampaikan apresiasi atas capaian yang diraih sepanjang tahun 2024. Pertama, Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di seluruh Pemda Banten telah berada pada level digital dengan skor di atas 93%. Kedua, dalam ajang Championship 2024, tiga pemerintah daerah di Banten berhasil meraih penghargaan:
* TP2DD Kabupaten Tangerang: Peringkat terbaik ketiga kategori kabupaten se-Jawa dan Bali.
* Kota Tangerang: Peringkat terbaik kedua kategori kota.
* Provinsi Banten: Peringkat ketiga “Rockets of the Year” kategori provinsi.
“Kami juga berharap ini perlu diperluas kembali atau digiatkan kembali untuk kabupaten/kota di luar yang tiga tadi, seperti Cilegon, Tangsel, Serang, Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang,” harap M. Yusuf, agar daerah-daerah tersebut dapat menyamai capaian tiga Pemda yang telah disebutkan.
Capaian ini, menurutnya, tidak mungkin terwujud tanpa kolaborasi erat antara pemangku kepentingan.
Pemerintah Provinsi Banten meyakini bahwa keberhasilan ekonomi tidak hanya di ukur dari angka pertumbuhan, tetapi juga sejauh mana keberpihakan pada masyarakat kecil dan kelompok rentan.
Pemprov Banten aktif mendukung pengembangan UMKM melalui program dan kegiatan seperti pelatihan, pendampingan, fasilitasi belanja pemerintah, sertifikasi, dan digitalisasi.
“Dukungan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, serta meningkatkan daya saing UMKM di Banten,” jelas M. Yusuf.
Salah satu bentuk konkret kebijakan afirmatif adalah program penghapusan pokok dan sanksi administrasi pajak kendaraan bermotor yang telah berlangsung sejak 10 April dan akan berakhir pada 30 Juni ini.
“Program ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan sektor informal, meningkatkan daya beli dan mobilitas warga, serta mendorong integrasi sistem fiskal daerah melalui kanal pembayaran non-tunai seperti QRIS, auto debit, dan e-commerce,” terang M Yusuf.
Meskipun banyak capaian, M. Yusuf mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ia menyampaikan beberapa arahan dan harapan
Pemerintah daerah dan Bank Indonesia diharapkan mempererat sinergi dan kolaborasi untuk terus mendukung UMKM naik level, memperkenalkan, dan memasarkan produk unggulan Banten ke pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional.
Pelaku UMKM diharapkan terus berkomitmen dalam mengembangkan usahanya. “Saya yakin UMKM Banten memiliki produk yang berkualitas dan berdaya saing untuk masuk ke pasar global,” tegasnya.
Gerakan Bangga Buatan Indonesia harus terus digiatkan sebagai wujud nyata nasionalisme di era modern. Dari sisi digitalisasi, pemerintah daerah dan Bank Indonesia diharapkan terus memperluas edukasi dan literasi kepada masyarakat, khususnya UMKM dan generasi muda, terkait manfaat dan keamanan transaksi digital.
“TP2DD di kabupaten/kota didorong untuk segera menyusun roadmap digital, dan di tingkat provinsi sedang disusun roadmap yang adaptif. Penggunaan Kartu Kredit Indonesia oleh seluruh OPD melalui kerja sama erat dengan Bank RKUD pun didorong. Pelaksanaan HLM TP2DD secara berkala perlu dijaga dan ditindaklanjuti dengan rencana aksi yang konkret dan berdampak,” terang M Yusuf.
Lebih lanjut dia juha mengatakan masyarakat dan pelaku usaha agar memanfaatkan berbagai program dan platform yang telah tersedia untuk bertumbuh secara berkelanjutan.
“Penghargaan Digiwara Awards diharapkan menjadi pemantik semangat bagi Pemda dan TP2DD untuk terus berinovasi dalam memperluas kanal digitalisasi,” imbuhnya.
M. Yusuf juga mengajak seluruh elemen masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah untuk bersinergi memperluas gerakan Banten Go Digital, memanfaatkan platform QRIS, memperkuat UMKM, dan menjadikan momentum KKB dan Digiwara Festival 2025 sebagai batu loncatan menuju Banten yang berdaya saing digital dan sejahtera untuk semua.
“Mari kita jadikan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian yang tahan banting dan dorong masyarakat untuk patuh pada pajak, aktif digital, dan bangga berusaha di Banten,” pungkasnya.
Ia juga mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Karya Kreatif Banten dan Digiwara Festival 2025, dengan harapan kegiatan ini membawa manfaat besar bagi masyarakat dan menjadi titik balik transformasi ekonomi digital dan kerakyatan di Provinsi Banten. (ssk)
