Harmonyfm – Serang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Banten optimis terhadap prospek ekonomi daerah untuk tahun 2026. Pertumbuhan ekonomi Banten diprediksi akan berada pada kisaran 4,9 persen hingga 5,7 persen, sebuah angka yang dinilai relatif stabil atau bahkan lebih baik dibandingkan capaian tahun 2025.
Asisten Direktur KPw BI Banten Lukman Hakim, mengungkapkan bahwa tren positif ini didorong oleh sejumlah sektor kunci yang terus menunjukkan performa solid, mulai dari industri pengolahan hingga pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Selatan.
Sektor Pengolahan dan Perdagangan Tetap Tangguh
Menurut Lukman, kinerja positif industri pengolahan, khususnya baja, kimia, serta makanan dan minuman, menjadi pondasi utama. Ia mencontohkan peningkatan penjualan perusahaan besar seperti Mayora sebagai sinyal kuat geliat konsumsi.
“Sektor perdagangan juga diprediksi tetap baik tahun depan seiring dengan adanya paket stimulus pemerintah. Selain itu, kenaikan UMP dan UMK diharapkan mampu mendorong daya beli masyarakat,” ujar Lukman saat berikan paparan di acara Ekonomi Outlook Ekspar Banten, di Hotel Horison Ultima Ratu, Kamis (19/12/25).
Terkait upah, Lukman menjelaskan adanya perubahan formula perhitungan yang kini menggunakan variabel inflasi ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang dikalikan angka alfa (antara 0,1 hingga 0,3). Meski berbeda dari tahun sebelumnya, kenaikan ini tetap dipandang sebagai pendorong kinerja pembangunan ekonomi.
Sumber Pertumbuhan Baru di Banten Selatan
Bank Indonesia juga menyoroti potensi pertanian (agriculture) di wilayah Banten Selatan sebagai mesin pertumbuhan baru. Pemerintah terus mendorong perluasan lahan tanam dan pemberian bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) untuk memperkuat sektor ini.
“Kemudian ada potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang sesuai dengan tema yang dilakukan di Forum Ekonomi Banten (FEB) kemarin, mendorong adanya agriculture, industri pertanian di wilayah Selatan itu harapannya juga bisa mendorong pembangunan ekonomi lebih tinggi lagi,” terang Lukman.
Selain itu ada sektor lain yang dipreduksi akan bersinar yaitu industri konservasi, angkuta udara, dan juga real estate. “Jadi kalau saya yakin teman-teman sudah sering ke daerah BSD, itu sudah pasti lihat banyak pembangunan perumahan yang baru, ruko baru itu juga mendorong peningkatan untuk real estate,”tambahnya.
Waspadai Tantangan Global dan Impor
Meski optimis, Bank Indonesia memberikan catatan terkait beberapa risiko yang dapat menekan pertumbuhan (downside risks).
“Masih ada tekanan demand khususnya untuk industri besi baja dan petrokimia karena banjirnya produk ekspor, produk impor dari Cina dan Timur Tengah. Dan juga ada tarif dari Amerika, Donald Trump itu juga masih berpotensi untuk menghambat keuangan ekonomi global. Untuk efisiensi anggaran meski dampak konsumsi pemerintah terhadap total PDRB tidak terlalu besar, efisiensi anggaran tetap perlu diantisipasi,” tutur Lukman.
“Secara umum, ekonomi Banten tahun 2025 akan lebih baik dari 2024, dan tahun 2026 kemungkinan besar akan relatif sama atau bahkan meningkat lebih tinggi lagi,” tutup Lukman.







