Harmonyfm -Cilegon, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Banten bersama Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banten melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat selama dua hari, Selasa-Rabu, 05-06 November 2024 di dua pulau yaitu Pulau Panjang dan Pulau Tunda.
Dalam Seremonial kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Ameriza M Moesa, Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Serang Subur Prianto, Perwakilan Lanal Banten Mukti, Kepala BMPD Cilegon Moch Rony Rochim, Kepala BMPD Serang Elis, dan lainnya.
Kepala Kantor Perwakila (KPw) Bank Indonesia Provinsi Banten Ameriza M Moesa mengatakan Indonesia itu merupakan negara kepulauan, dan BI mempunyai kewajiban untuk memastikan Rupiah terdistribusi ke seluruh pelosok negeri, termasuk di kepulauan, sebagaimana diketahui mata uang rupiah juga menjadi simbol kedaulatan negara Republik Indonesia.
“Kita pernah punya pengalaman kehilangan pulau sipadan dan Ligitan yang terpaksa diambil oleh Malaysia karena salah satu faktornya adalah di kedua pulau itu tidak ada Rupiah nya, jadi mahkamah internasional memutus bahwa Sipadan dan Ligitan itu menjadi bagian dari Malaysia, oleh karena itu kami melihat bahwa terdapat peran penting agar uang Rupiah bisa tersebar keseluruh pelosok, termasuk di pulau-pulau 3T dalam kondisi yang cukup sesuai dengan pecahan yang dibutuhkan,” ujar Ameriza. Selasa (05/11/24).
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan kondisi uang Rupiah di dua pulau ini kondisinya layak edar karena sebagaimana kita ketahui biasanya kalau uang rupiah di pulau kecil itu tidak berputar, hanya berputar di pulau-pulau itu saja sehingga kondisinya rata-rata sangat lusuh.
“Kami melihatnya ini salah satu hal penting untuk dilakukan dimana kita melaksanakan kegiatan clean money polution. Dengan kegiatan ini diharapkan bisa terdistribusi uang Rupiah dalam kondisi yang layak edar, dengan nilai yang cukup dan juga pecahan yang sesuai kebutuhan, sekaligus Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini untuk menarik uang yang tidak layak edar, jadi akan terjadi perputaran uang dalam kondisi yang layak sementara kondisi yang tidak layak kita tarik dari peredaran,” ucapnya.
Untuk pendistribusian ini, kata Ameriza BI Banten menyiapkan uang sekitar 280 juta yamg terdiri dari pecahan 20.000, 10.000, 5.000, 2.000, dan 1.000.
“Melihat kapasitas di dua pulau itu, kita melihat dari kebutuhannya, dan memang yang paling sulit itu mencari uang kecil, jadi kami pikir uang kecil ini yang perlu disiapkan, dan mudah-mudahan bisa terserap oleh seluruh masyarakat,” katanya.
Selain melaksanakan distribusi uang yang disebut dengan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, BI Banten juga akan melaksanakan edukasi publik tentang Cinta Bangga Paham (CBP) rupiah supaya masyarakat gampang mengenali uang.
“Jadi masyarakat nanti bisa mengenali uang, bisa tahu mana uang asli, mana uang palsu, karena mereka sudah memiliki pengetahuan dari edukasi ini. Dan kita sosialisasikan QRIS juga,” ujar Ameriza.
“Dengan sosialisasi QRIS ini harapannya
masyarakat tidak hanya mengandalkan transaksi tunai, tapi dengan non tunai,” imbuhnya.
Dalam program sosialnya Bank Indonesia juga memberikan bantuan sarana dan prasarana internet dengan harapan bisa membangkitkan ekonomi digital di kwfua pulau tersebut.
“Kami melihat kedua pulau ini punya potensi ekonomi, khususnya dari sisi pariwisata, perikanan, dan juga perdagangan, sehingga kami beri bantuan sarana dan prasarana internet, mudah-mudahan dengan adanya sarana ini bisa membangkitkan ekonomi digital di kedua pulau itu,” terangnya.
Wakil Komandan Lanal Banten Sopan Mukti mengatakan bersyukur karena bisa membantu Bank Indonesia dalam melakukan kas keliling di wilayah 3T yang hari ini menyasar Pulau Tunda dan Pulau Panjang, dan ini adalah bagian dari komitmen Bank Indonesia
dalam memastikan seluruh masyarakat di pelosok nusantara dapat mengakses uang Rupiah.
“Akses perbankan seringkali menjadi kendala bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan keuangan, dan kami sangat mengapresiasi inisiatif Bank Indonesia yang terus berupaya hadir hingga ke pulau-pulau terpencil, menunjukkan bahwa negara tidak pernah absen melayani kebutuhan rakyat,” ujarnya.
Sekda Cilegon Maman Mauludin mengucapkan terima kasih kepada BI Banten, karena ini memang bagian daripada tugas pemerintah bersama, untuk mempermudah pelayanan kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi, dan juga memberikan aksesibilitas yang lebih baik.
“Terima kasih ke Bank Indonesia yang sudah memberikan kemudahan untuk masyarakat, dan jtadi ada bantuan sosial juga terhadap masyarakat Kota Cilegon, khususnya pelaku ekonomi, semoga kolaborasi bisa memajuan masyarakat Kota Cilegon dan Kabupaten Serang,” ungkapnya. (Ssk)
Sementara Kepala Dinsos Kabupaten Serang Subur Prianto mengatakan
atas nama warga masyarakat di desa Pulau Panjang dan Pulau Tunda sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bank Indonesia provinsi banten yang telah melaksanakan program kegiatannya di wilayah Kabupaten Serang.
“Kami berharap sinergi ini bisa terjaga, terjalin semakin lebih baik lagi di wilayah kami, yang pada akhirnya akan memberikan kebermanfaatan bagi warga masyarakat kami khususnya di Kabupaten Serang,” pungkasnya.(Ssk)