Harmonyfm-Serang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Banten dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) hari ini secara resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kolaborasi dalam perluasan ekosistem pembayaran digital, khususnya melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Penandatanganan ini diharapkan dapat menjadikan Untirta sebagai agen perubahan strategis dalam mendorong adopsi pembayaran digital di masyarakat Banten.
Kepala KPw BI Banten, Ameriza Mm Moesa, menyampaikan bahwa Untirta memiliki peran penting sebagai lembaga strategis dalam memperluas ekosistem pembayaran digital.
“Oleh karena itu, dalam komitmen ini ada beberapa aspek yang akan kami perkuat kolaborasinya,” ujarnya saat ditemui seusai penandatangan di Kampus Untirta, Rabu (21/05/25).
Menurut Ameriza Aspek-aspek tersebut meliputi yang peerama perluasan digitalisasi transaksi pembayaran QRIS di area kampus salah satunya dengan mengembangkan “Zona KHAS” yang telah dimulai tahun lalu, di mana seluruh pembayaran dilakukan secara non-tunai.
Yang kedua sinergi program sosialisasi dan edukasi digitalisasi transaksi pembayaran QRIS kepada mahasiswa. “Kita berkolaborasi dalam program edukasi dan pelatihan untuk mendidik mahasiswa untuk menjadi agen dan pejuang QRIS di masyarakat Banten,” ujatnya.
Lebih lanjut, Ameriza menyampaikan aspek yang ketiga adalah sinergi program pembentukan KKN tematik digitalisasi transaksi pembayaran QRIS. Konsen Rektor Untirta adalah mengimplementasikan KKN bertema digital.
“Harapannya, apabila mahasiswa dalam melaksanakan KKN terdapat potensi-potensi ekonomi di lokasi KKN yang bisa didigitalkan, itu akan kita dorong, baik dalam hal pembayaran maupun perdagangan. Mungkin dalam hal ini kita bisa menggandeng perusahaan e-commerce untuk memperluas ekosistem,” tuturnya.
Selanjutnya ada pembinaan digitalisasi pembayaran QRIS UMKM. Selain mahasiswa, BI Banten dan Untirta juga akan mendorong pendidikan digital bagi UMKM binaan, terutama untuk memasarkan produk mereka melalui e-commerce.
“Kita juga akan membentuk ekosistem pembayaran yang lebih luas di kampus, seperti digitalisasi pembayaran parkir yang selama ini masih tunai,” imbuhnya.
Sementara itu Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, menyambut baik kemitraan strategis ini. “Tentu kami menyampaikan terima kasih kepada BI Banten atas komitmen kemitraan strateginya,” kata Fatah.
Ia mengenang inisiasi beasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI) pada tahun 2015 saat menjabat Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama, yang mencakup sosialisasi penggunaan uang secara sehat dan bijak.
“Dan sekarang pengembangan di era digital ini kita akan dukung, men-support kebijakan pemerintah pusat melalui BI Banten untuk sosialisasi pembayaran digital,” tambah Fatah.
“Untirta telah memulai digitalisasi layanan kantin dengan menggunakan QRIS dan akan mendesain e-parking bekerja sama dengan mitra, yang juga akan menggunakan QRIS,” sambungnya.
Selain itu, Untirta juga akan mendukung sosialisasi QRIS ke masyarakat hingga level desa melalui KKN tematik, agar masyarakat desa dapat beradaptasi dan menggunakan pembayaran digital melalui QRIS secara masif. Pembinaan UMKM juga menjadi fokus Untirta melalui Halal Center.
“Kami juga membina UMKM untuk mendigitalisasi produk yang bekerja sama dengan BI Banten,” jelas Fatah.
“Kita juga secara rutin melakukan pembinaan terhadap sekitar 100 UMKM setiap tahunnya, yang dikoordinasikan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) di berbagai daerah,” pungkasnya.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat adopsi pembayaran digital di Banten, menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif, dan mendukung pertumbuhan UMKM. (ssk)