Harmonyfm -Serang, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten sukses meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang Community Involvement and Development (CID) Awards 2024.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen PLN UID Banten dalam memberdayakan UMKM dan kelompok rentan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Dalam ajang tersebut, PLN UID Banten berhasil meraih juara kedua untuk kategori Rumah BUMN/UMK HUB. Program ini dilaksanakan melalui HUB UMKM PLN UID Banten, yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem UMKM di Provinsi Banten. Dengan menyediakan pendampingan, pelatihan berkelanjutan, dan akses pasar yang lebih baik, diharapkan pelaku usaha lokal dapat mengoptimalkan potensi bisnis mereka dan meningkatkan daya saing produk di tingkat nasional.
General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin (Andy Acha), menegaskan komitmennya untuk mendukung kemajuan UMKM di Banten.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM di Banten. Melalui pelatihan dan pendampingan yang kami tawarkan, kami berharap para pelaku usaha dapat mengembangkan bisnisnya dan meningkatkan daya saing di pasar,” ungkap Andy Acha.
Ia juga menambahkan bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi PLN UID Banten untuk terus meningkatkan kualitas program TJSL di berbagai sektor, agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
“Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan masyarakat, kami yakin dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami sebagai perusahaan BUMN,” tutupnya.
Selain itu, PLN UID Banten juga meraih juara ketiga pada kategori Pemberdayaan Kelompok Rentan, yang diwakili oleh Kelompok Rinara Batik melalui Program Kawasan Batik Inklusi. Program ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok rentan, terutama perempuan dan siswa berkebutuhan khusus, dengan memberikan pelatihan dalam berbagai teknik batik, seperti batik tulis, cap, dan shibori.
“Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga berkontribusi pada kemandirian ekonomi peserta, khususnya perempuan dan anak-anak. Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi yang dapat dikembangkan,” ungkap Rina Rahmayanti, ketua Kelompok Rinara Batik.(Rls/Ssk)