Serang – Hasil debat Pilkada Kota Serang 2024, pasangan calon Wali Kota Serang dan Wakil Wali Kota Serang nomor urut tiga Syafrudin-Heriyanto Citra Buana dinilai paling menguasai materi tema debat.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Ketua Koordinator Relawan Syafrudin-Heriyanto Citra Buana (Aje Kendor), Najib Halimi SY usai debat Pilkada Kota Serang, di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Diketahui, pada debat perdana Ketiga Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang membahas tema ‘Menuju Transformasi Pemerintahan Kota Serang Dalam Melayani dan Meningkatkan Kesehjateraan Masyarakat di Era 5.0’.
Dikatakan Najib Halimi SY, dalam poling yang dibuat oleh pihaknya menunjukan bahwa, hasil debat Pilkada Kota Serang 2024 menunjukan bahwa pasangan nomor urut tiga Syafrudin-Heriyanto lebih menguasai tema debat dari pada dua lawannya.
“Jelas pada saat poling masyarakat memberikan nilai 70 persen lebih kepada pasangan Aje Kendor yang disusul oleh pasangan nomor urut dua dengan nilai 54,5 persen dan yang terakhir nomor urut satu 15,31 persen,” kata Najib Halimi SY.
Kemudian dari tiga sub tema yang di siapkan oleh KPU Kota Serang panelis melempar pertanyaan terkait Sustainable Development Goals (SDGs), menurut Najib, pasangan nomor tiga lah yang mempunyai jawaban melalu program unggulan yang diusung untuk menjawab tantangan SDGs tersebut.
Lanjut Najib, misalkan dalam tantangan untuk menjalankan SDGs adalah terkait issue stunting yang bisa diatasi secara maksimal dengan program memperbaiki dan memperluas layanan kesehatan dengan membuat satu kelurahan dengan satu puskemas pembantu.
“Terkait pertanyaan yang dilempar oleh panelis tentang pelayanan publik berbasis digital Pak Syafrudin sudah melaksanakan e government dengan baik, sebagai contoh pelayan publik adalah beberapa aplikasi yang di ciptakan di era syafrudin aplikasi rabeg (respon atas berita warga) dan sikondang,” kata Najib.
Sedangkan terkait pemajukan wisata halal di kota serang, paslon nomor urut tiga, dalam periode awal nya sudah membuktikan dengan melakukan perbaikan dan revitalisasi Masjid Ats-Tsauroh di Kota Serang sebagai cerminan masjid ini sebagai icon keagamaan dan situs bersejarah di Kota Serang.
“Pasangan Syafrudin dan Heriyanto paling paham atas kebutuhan kota serang dan masyarakat nya dan tentu hal ini semakin jelas kalau pasangan nomor urut 3 ini layak melanjutkan kepemimpinan kota serang,” jelasnya.
Najib juga optimis bahwa, paslon Syafrudin-Heriyanto bisa mengikuti debat kedua dengan baik dan lebih matang.
Menanggapi hal itu, Akademisi HTN Yannu Setiawan menganggap, debat tersebut sudah bagus karena menjadi perhatian publik. Kata Yannu, pemilu memberikan pembelajaran memberikan gagasan dari paslon.
“Harapan saya orang yang mengamati pilkada serentak semua paslon menjadikan momentum debat pilkada sebagai momen memaparkan yang dipikirkan untuk membuat Kota Serang lebih baik,” kata Yannu yang juga Wakil Ketua ICMI Banten.
“Bukan hanya sekedar menjadi momen atau panggung untuk menunjukan berpenampilan berpidato, berpenampilan beretrorika, banyak gimik dan lainnya itu tidak terlalu diperlukan. Jadi demokrasi kita semakin bagus,” lanjutnya.
Secara umum, lanjut dia, debat tersebut baru dipermukaan dan tidak menceritakan atau tidak memaparkan secara detail yang kemudian bisa diukur serta bisa anggap bahwa realistis atau tidak. **
Serang – Hasil debat Pilkada Kota Serang 2024, pasangan calon Wali Kota Serang dan Wakil Wali Kota Serang nomor urut tiga Syafrudin-Heriyanto Citra Buana dinilai paling menguasai materi tema debat.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Ketua Koordinator Relawan Syafrudin-Heriyanto Citra Buana (Aje Kendor), Najib Halimi SY usai debat Pilkada Kota Serang, di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Diketahui, pada debat perdana Ketiga Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang membahas tema ‘Menuju Transformasi Pemerintahan Kota Serang Dalam Melayani dan Meningkatkan Kesehjateraan Masyarakat di Era 5.0’.
Dikatakan Najib Halimi SY, dalam poling yang dibuat oleh pihaknya menunjukan bahwa, hasil debat Pilkada Kota Serang 2024 menunjukan bahwa pasangan nomor urut tiga Syafrudin-Heriyanto lebih menguasai tema debat dari pada dua lawannya.
“Jelas pada saat poling masyarakat memberikan nilai 70 persen lebih kepada pasangan Aje Kendor yang disusul oleh pasangan nomor urut dua dengan nilai 54,5 persen dan yang terakhir nomor urut satu 15,31 persen,” kata Najib Halimi SY.
Kemudian dari tiga sub tema yang di siapkan oleh KPU Kota Serang panelis melempar pertanyaan terkait Sustainable Development Goals (SDGs), menurut Najib, pasangan nomor tiga lah yang mempunyai jawaban melalu program unggulan yang diusung untuk menjawab tantangan SDGs tersebut.
Lanjut Najib, misalkan dalam tantangan untuk menjalankan SDGs adalah terkait issue stunting yang bisa diatasi secara maksimal dengan program memperbaiki dan memperluas layanan kesehatan dengan membuat satu kelurahan dengan satu puskemas pembantu.
“Terkait pertanyaan yang dilempar oleh panelis tentang pelayanan publik berbasis digital Pak Syafrudin sudah melaksanakan e government dengan baik, sebagai contoh pelayan publik adalah beberapa aplikasi yang di ciptakan di era syafrudin aplikasi rabeg (respon atas berita warga) dan sikondang,” kata Najib.
Sedangkan terkait pemajukan wisata halal di kota serang, paslon nomor urut tiga, dalam periode awal nya sudah membuktikan dengan melakukan perbaikan dan revitalisasi Masjid Ats-Tsauroh di Kota Serang sebagai cerminan masjid ini sebagai icon keagamaan dan situs bersejarah di Kota Serang.
“Pasangan Syafrudin dan Heriyanto paling paham atas kebutuhan kota serang dan masyarakat nya dan tentu hal ini semakin jelas kalau pasangan nomor urut 3 ini layak melanjutkan kepemimpinan kota serang,” jelasnya.
Najib juga optimis bahwa, paslon Syafrudin-Heriyanto bisa mengikuti debat kedua dengan baik dan lebih matang.
Menanggapi hal itu, Akademisi HTN Yannu Setiawan menganggap, debat tersebut sudah bagus karena menjadi perhatian publik. Kata Yannu, pemilu memberikan pembelajaran memberikan gagasan dari paslon.
“Harapan saya orang yang mengamati pilkada serentak semua paslon menjadikan momentum debat pilkada sebagai momen memaparkan yang dipikirkan untuk membuat Kota Serang lebih baik,” kata Yannu yang juga Wakil Ketua ICMI Banten.
“Bukan hanya sekedar menjadi momen atau panggung untuk menunjukan berpenampilan berpidato, berpenampilan beretrorika, banyak gimik dan lainnya itu tidak terlalu diperlukan. Jadi demokrasi kita semakin bagus,” lanjutnya.
Secara umum, lanjut dia, debat tersebut baru dipermukaan dan tidak menceritakan atau tidak memaparkan secara detail yang kemudian bisa diukur serta bisa anggap bahwa realistis atau tidak. **