Harmonyfm -Serang, PT Mitra Sendang Kemakmuran (MSK) yang merupakan main dealer Honda Banten turut hadir sharing session di Economic Outlook yang digelar Pokja Ekbispar Banten pada Jumat (18/10/2024) di Aston Hotel Serang.
Sularno dari Technical Training – Technical Service Department PT MSK menjelaskan tentang teknologi yang diadopsi motor listrik Honda.
Seminggu lalu, kata dia, ada 2 produk motor listrik yang resmi dikenalkan yakni EM1. Secara teknologi, kata dia, perkembangan mesin motor Honda terus berkembang.
“Honda merintis ini dari 50 tahun lalu. Walaupun motor listrik Honda baru ada di Indonesia tapi di Jepang sudah ada sejak lama,” kata dia.
Di Indonesia dengan adanya motor listrik pertama jadi awal improvement seperti apa motor listrik di Honda.
“Motor listrik secara desain lebih ramping karena menyesuaikan kapasitas baterai,” tukasnya.
Sularno juga menjelaskan product knowledge fitur. Mengenai baterai motor listrik, Honda sudah menyiapkan satu paket. Di Banten kata dia, belum ada tukar aki atau swap station.
“Saat beli motor listrik, konsumen sudah dapet alat charging. Ini bisa dikontrol mandiri apakah perlu dicharge atau tidak. Untuk ngecharge dari 1-100 persen diperlukan waktu 6 jam,” jelasnya.
Untuk EM1 e: menurutnya, konsep baterainya seperti dinamo, mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak.
“Mesinnya ada d roda belakang nnakanya in wheel motor. Komponen lain yang digunakan, ada throttle grup untuk gas, PCU atau power control unit untuk mengatur sebagai sumber tenaga. Motor ini juga dilengkapi dengan bank angle sensor yang berfungsi sebagai fitur safety untuk mematikan sistem penggerai apabila kendaraan jatuh,” jelasnya.
Untuk sistem charging, motor listrik Honda mengadopsi konsep power limitation teknologi yang membatasi daya listrik dalam motor sehingga tidak langsung drop dan mati saat baterai kekurangan daya.
“Untuk pengisian baterai tanpa harus 100 persen pun bisa dipakai. Ketahanan baterai ini tergantung bahan pembuatannya. Durasi waktu tergantung pemakaian dan perawatan bisa sekitar 10 tahun,” lanjutnya.
Opan Sopandi dari tim Honda Banten melanjutkan sharint session tentang low voltage electricity dan electricity safety.
“Kendaraan hybrid atau ev dilengkapi dengan baterai tegangan tinggi. Untuk listrik 50.volt sampai 300 volt dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh manusia. Kecelakaan yang disebabkan oleh listrik yakni cedera pribadi,. Kalau mau modif motor harus perhatikan kapasitas listrik,” pesannya. (Rls/Ssk)