Harmonyfm -Serang, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten menggelar Lomba Masak Kreasi Pangan Lokal dalam Pergelaran Wastra Banten 2024 bertemakan Bangga Buatan Indonesia yang diselenggarakan di lapangan Kantor Gubernur Provinsi Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Serang pada Jum’at, (23/08/24).
Kegiatan dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Dr. Al Muktabar, M.Sc., Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Prof. Tine Al Muktabar, General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin beserta jajaran manajemen PLN UID Banten.
Lomba memasak yang digelar dalam 3 batch dan diikuti oleh 48 kelompok peserta perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), organisasi wanita, hingga pelajar se-Provinsi Banten. Adapun dewan juri pada perlombaan memasak menu pangan lokal ini adalah Chef Taufik dari Danish Culinary School, Chef Edi dari Indonesian Chef Asosiation, Ida Farida selaku Ahli Gizi Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, serta Hari Suharsa selaku praktisi kuliner.
Terdapat tiga bahan utama pangan lokal yang digunakan dalam lomba memasak menu Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), yakni ikan sebagai sumber protein hewani yang kaya akan omega-3 , talas beneng sebagai sumber karbohidrat kompleks yang memberikan energi dan serat, dan terakhir adalah daun kelor yang memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi, termasuk vitamin A, C, kalsium, dan zat besi.
Ketiga bahan tersebut memiliki kandungan gizi yang baik dan kaya akan nutrisi untuk menunjang tumbuh kembang anak-anak dan memiliki nilai ekonomis serta mudah diperoleh. Dalam kesempatan tersebut Al Muktabar, Tine Al Muktabar, hingga Andy Adchaminoerdin turut memasak kebab ikan patin menggunakan kompor induksi, dimana bahan dasar yang digunakan adalah tepung olahan daun kelor dan talas beneng yang merupakan hasil produk lokal hasil diversifikasi pangan.
“ Alhamdullilah tadi saya masak kebab ikan patin bersama ibu (istri), kebetulan saya juga suka masak dirumah walaupun biasanya dirumah ibu yang masakin tapi terkadang sebaliknya saya yang memasak untuk ibu. Kebab ini disajikan mini namun komposisi nutrisi makanan dirancang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi dan tentu tampilannya menarik bagi anak-anak,” jelas Al Muktabar.
Lebih lanjut Ia mengapresiasi kegiatan Electrifying Lifestyle Vaganza memasak menu bahan pangan lokal menggunakan kompor induksi yang bertujuan untuk membudayakan pengolahan pangan lokal dengan memperhatikan unsur B2SA yang memenuhi unsur gizi dan nutrisi dalam menu makanan sehari-hari masyarakat Banten.
“Memasak dengan kompor induksi dengan berbahan baku lokal ini perlu kita sosialisasikan kepada masyarakat luas karena ini adalah langkah yang positif untuk memerangi stunting dan menekan gizi buruk. Memasak dengan kompor induksi lebih efisien, hemat dan lebih cepat matang karena panasnya merata,” pungkas Al Muktabar.
Dalam kesempatan yang sama General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin menyampaikan bahwa PLN berkomitmen kuat dalam mendukung berbagai inisiatif yang berkaitan dengan kesehatan dan kemajuan lokal, termasuk dalam hal pangan dan pengentasan stunting.
“PLN tidak hanya mendukung penggunaan energi terbarukan melalui kompor induksi tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat dengan mempromosikan pangan lokal yang bergizi. Penggunaan kompor induksi dalam acara ini tidak hanya memberikan kemudahan dalam memasak tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan,” jelas Andy.
Salah satu peserta lomba masak dari tim PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Kabupaten Tangerang, Suryani menyajikan menu lontong talas beneng daun kelor yang dimasak dengan kompor induksi turut memberikan respons positif akan pengalaman memasaknya di lomba ini.
“Kami menggunakan bahan baku pangan lokal yang mudah ditemukan di daerah kami seperti daun kelor dan talas beneng. Anak-anak kalau makanan hanya begitu saja tanpa kreasi agak susah, maka seperti sayuran juga harus dikreasikan sehingga menarik supaya lahap makannya. Memasak dengan kompor induksi ternyata menyenangkan, mudah pemakaiannya dan cepat pula proses masaknya,” tutup Suryani. (Rls/Ssk)