Harmonyfm -Serang, Dewan Pompinn Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Banten menggelar acara halal bihalal dan Teken MoU Bersama PT Metro Alam Selaras dan Sekolah Developer di salah satu hotel di Kabupaten Serang, Rabu (08/05/24).
Acara halal bihalal ini turut hadir Plh Sekda Banten Virgojanti, DPP REI Ikang Fawzi, Ketua PHRI Banten Ashok Kumar, PLN UID Banten, Perbankan, perwakilan dari UMKM, Dinas Perkim Banten, serta pengurus dan anggota REI Banten.
Katua DPD REI Banten Roni H Adali kan rasa syukur atas diselenggarakannya acara halal bihalal ini yang bertema Silahturahmi Meningkat, Bisnis Kuat, membangun sinergi dengan Stake holder untuk maju dan sukses bersama.
“Alhamdulillah siang hari ini bisa berkumpul bersama di acara halal bihalal DPD REI Banten, karena untuk membangun kesuksesan perlu kebersamaan, kita juga perlu bersinergi dan kolaborasi dan halal bihalal ini merupakan momen yang penting,” ungkap Roni.
Roni juga mengatakan selain halal bihalal DPD REI Banten juga melakukan penandatanganan MoU dengan PT Metro Alam Selaras dan Sekolah Developer.
“Di acara ini diselingi dengan penandatangan MoU antara REI banten dengan PT Metro Alam Selaras, itu terkait dengan pendanaan, yang kedua REI Banten MoU nota kesepahaman dengan sekolah developer, tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi teman-teman pengembang di REI Banten supaya menjadi pengembang yang tangguh, pengembang yang unggul, dan berintegritas,” katanya.
“Dan konsepnya sekolah ini adalah membangun manusianya dulu, manusianya dibekali dengan ilmu developer, ilmu terapan lapangan, skill set, mindset, leadership dan lain sebagainya sehingga manusia ini bisa membangun bisnisnya,” imbuh Roni .
Menurut Roni, sekolah developer juga untuk mencetak generasi muda menjadi pemimpin-pemimpin yang tangguh di masa depannya untuk REI Banten. “Karena memang tidak mudah untuk mengurus asosiasi, sangat berbeda dengan mengurus perusahaan yang orientasinya profit, berbeda sekali kalau di perusahaan itu metodenya hierarki tapi kalau di asosiasi profesi dengan metodenya pertemanan, ini sangat sulit dan tidak mudah, jadi harus dibekali dengan pendidikan-pendidikan yang ada di sekolah developer ini,” terangnya.
Roni juga menjelaskan bahwa kuota FLPP perumahan ini hanya 166.000, lebih sedikit di bandingkan tahun 2023 yang sebanyak 220.000 dan ini bukan hanya untuk Banten saja melainkan untuk seluruh Indonesia.
“Sekarang kuotanya hanya 166.000, dan ini sangat kurang sekali, nah di sinilah peran asosiasi, peran teman-teman perbankan, peran dari pemerintah daerah untuk sama-sama mengajukan kuota tambahan sebanyak paling tidak 220.000 supaya kebutuhan rumah, baik di Banten maupun di seluruh Indonesia bisa terpenuhi,” jelas Roni.
“Saya komunikasi dengan Tapera katanya kuotanya tinggal 100.000 nih, makanya tadi saya juga sampaikan ke teman-teman REI Banten supaya gaspol di awal karena ini berebut kuota yang tinggal 100.000, itu menurut Tapera,” tambahnya.
Masih di tempat yang sama Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Provinsi Banten Virgojanti mengapresiasi dengan kegiatan halal bihalal ini, dan diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pengusaha perumahan untuk saling berbagi informasi dalam rangka mewujudkan pembangunan perumahan di wilayah Provinsi Banten yang lebih baik lagi ke depannya.
“Tentunya peran REI sangat strategis dalam upaya mewujudkan kebutuhan sarana perumahan di Provinsi Banten,” ungkapnya.
Virgojanti juga mengatakan terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pengembang perumahan untuk memberikan hunian yang diharapakan oleh masyarakat, mulai dari pengelolaan tata lingkungan dan sistem drainase yang baik.
“Jadi bagaimana pemukiman itu harus sesuai dengan kaidah tata pengelolaan lingkungan, tidak banjir, sistem drainasenya aman dan lain sebagainya,” katanya.
“Pengelolaan saluran drainase juga perlu menjadi perhatian, sehingga dapat mewujudkan suatu rumah yang nyaman dan sehat. Hal ini terletak pada peran pengusaha perumahan,” imbuh Virgojanti.
Sementara Wakil Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Ikang Fawzi mengatakan halal bihalal ini bisa mempererat silahturahmi dan pertemanan, dengan kebersamaan REI Banten bisa mempunyai kekuatan untuk bisa memberikan masukan ke stake holder, karena semua masalah pasti ada solusinya.
“Acara halal bihalal ini merupakan kesempatan para anggota REI Banten untuk saling dekat, mempererat silaturahmi dan event ini juga sekaligus untuk curhat segala permasalahan, kita bisa langsung tanya mengenai kuota FLPP yang cuma 100.000, dan kita bisa mendapat jawaban yang lebih spontan gitu, dan bukan hanya spontan tapi memberikan solusi kepada teman-teman, karena arti kuota FLPP itu gede sekali buat teman-teman yang memang harus berbisnis di properti,” katanya.
Ikang Fawzi juga mengatakan terdapat beberapa tren perubahan dalam dunia pengembang, diantaranya tren terkait dengan pengembangan perumahan yang ramah lingkungan atau green property.
“Selanjutnya tren digitalisasi dan kita sebagai pengusaha harus memahami permasalahan itu. Serta tren pertumbuhan pembangunan di luar pulau Jawa, dengan pembangunan infrastruktur yang di bangun di luar pulau Jawa mampu melahirkan kota dan pemukiman yang baru,” katanya.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan Provinsi Banten menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi dalam perkembangan bisnis perumahan. Mulai dengan lokasi yang tidak jauh dengan Jakarta.
“Ini harus menjadi potensi untuk dapat memajukan bisnis kita di Provinsi Banten,” pungkasnya. (Ssk).