Harmonyfm -Tangerang, _Renewable Energy Certificate_ (REC) PT PLN (Persero) kian diminati, khususnya di PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten pada tahun 2023. Total penggunaan REC sepanjang tahun 2023 mencapai 1,03 TWh (_terawatt hours_) dengan total pelanggan membeli sebanyak 61 pelanggan.
Pemanfaatan EBT paling terasa bagi para pelaku bisnis dimana mereka kini sudah tidak mau berpikir dua kali untuk mencari pasokan energi ramah lingkungan. Bahkan pertumbuhan peminat REC semakin meningkat dari waktu ke waktu.
General Manager PLN UID Banten Abdul Mukhlis menjelaskan, REC banyak diminati oleh pelaku usaha skala menengah dan besar yang merupakan perusahaan global. Hal ini sejalan dengan target pemerintah terkait _Net Zero Emission_ Tahun 2060.
“Ini merupakan layanan PLN kepada pelanggan yang memudahkan pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional. Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per _megawatt-hour_ (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau non fosil,” jelas Abdul Mukhlis.
Saat ini ada lima pembangkit PLN yang siap menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) Lembur, PLTP Lahendong, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru, serta PLTP Ulubelu.
“Dengan menggunakan REC, pelanggan juga turut berpartisipasi dalam menurunkan emisi, mengubah dari energi kotor ke energi yang ramah lingkungan. Serta pelanggan dapat mendorong pertumbuhan pembangkit EBT untuk memenuhi target bauran energi,” pungkas Abdul. (Rls/Ssk).