Harmonyfm -Jakarta, Netherlands Leprosy Relief (NLR) Indonesia bersama Kantor Berita Radio (KBR) menggelar media gathering untuk memberikan informasi yang benar tentang kusta melalui media demi mengatasi hoaks, mitos dan stigma seputar kusta yang diselenggarakan ada hari Jumat, (11/08/23) di Verse Lux Hotel, Wahid Hasyim Jakarta.
Kegiatan Media Gathering ini merupakan rangkaian proyek SUKA (Suara untuk Indonesia Bebas dari Kusta) yang diinisiasi NLR Indonesia untuk mengedukasi publik secara kontinyu tentang kusta dan konsekuensinya.
Kegiatan yang dibuka oleh NLR Indonesia dilanjutkan dengan sesi edukasi dan diskusi kusta serta berbagi informasi terkait praktik-praktik perkembangan media mainstream dan media alternatif dalam memberitakan informasi Kesehatan. NLR Indonesia juga melibatkan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) dalam diskusi dan berbagi cerita pengalamannya saat mengalami kusta.
Dalam kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yang menjelaskan peran media dalam menyebarluaskan informasi yang benar seputar kusta yakni Communication Officer NLR Paulan Aji, Redaktur Pelaksana Detik Health, An Uyung Pramudiarja, dan orang yang pernah mengalami kusta, Amirullah.
Pengelola proyek SUKA, Fanny Rachma, mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi media dalam menyuarakan isu kusta lebih massif dan komprehensif dalam mengatasi gap informasi kesehatan yang valid dan meningkatkan motivasi dalam keterlibatannya pada isu kusta.
“Dengan melibatkan unsur Media
Pendekatan transformatif mulai dikembangkan secara lebih masif untuk menanggulangi kusta. Keterlibatan media dinilai efektif dalam melakukan edukasi terkait penyakit kusta di masyarakat. Mereka yang setiap hari bertugas untuk membantu menginformasikan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat, juga harus paham tentang kusta sehingga mampu memberikan informasi yang tepat dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya dalam isu kesehatan,” ungkap Fanny.
Fanny juga mengatakan Kusta merupakan penyakit menular yang penularannya tidak mudah. Penyakit ini masuk dalam kategori penyakit tropis terabaikan /NTD (neglected tropical desease) karena sudah ada sejak tahun 1400 sebelum masehi dan masih mengintai masyarakat hingga saat ini. Penyakit kusta dan konsekuensinya masih menjadi tantangan bersama dalam mencapai status eliminasi.
Penanganan kusta menuntut koordinasi dan kerjasama lintas sektor, karena kusta tidak hanya terkait dengan aspek kesehatan. Seperti diketahui bahwa penyakit ini merupakan salah satu peyakit yang mampu menimbulkan stigma pada orang yang mengalami kusta maupun orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK), masyarakat, dan bahkan tenaga kesehatan.
Kurangnya literasi tentang kusta diduga menjadi penyebab mengapa penyakit ini masih dianggap penyakit yang berbahaya, sehingga orang yang mengalami kusta layak dihindari.
“Salah satu tantangan besar di era ini adalah maraknya informasi tidak valid atau hoax. Hoax seringkali diartikan sebagai informasi bohong, palsu, dan tidak terbukti kebenarannya. Istilah hoax biasa digunakan juga untuk berita yang bersifat rumor dan penipuan. Untuk itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong literasi yang baik adalah dengan menyediakan informasi yang valid dan kredibel sebanyak-banyaknya,” terang Fanny.
Informasi yang benar mengenai kesehatan akan mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang dalam menghadapi/menangani penyakit yang dialami. Sebaliknya, ketika publik menerima informasi yang salah, dapat berdampak pada ketidaktepatan merespon suatu penyakit yang berakibat membahayakan kesehatan dan munculnya penilaian yang salah/stigma.
“Berdasarkan kondisi diatas itu, kita NLR Indonesia melalui proyek SUKA (suara untuk Indonesia bebas kusta) bersama radio KBR melangsungkan kegiatan Media Gathering ini,” tutup Fanny.
Tentang NLR Indonesia
NLR Indonesia adalah yayasan nirlaba yang bekerja untuk menanggulangi kusta dan konsekuensinya. NLR Indonesia melanjutkan kerja-kerja penanganan kusta yang telah dilakukan NLR International di Indonesia sejak 1978.
Kami bekerja sama atau bermitra dengan siapa saja yang memiliki nilai, niat dan semangat yang sama dalam kerangka sistem dan budaya di Indonesia untuk mewujudkan Indonesia bebas dari kusta dan konsekuensinya. NLR Indonesia juga memberikan perhatian khusus untuk pemenuhan hak anak dan kaum muda penyandang disabilitas akibat kusta dan disabilitas lainnya.
Yayasan NLR Indonesia merupakan organisasi independen milik bangsa Indonesia dan merupakan anggota dari NLR Alliance di Belanda. Yayasan NLR Indonesia beraliansi dalam NLR Alliance bersama beberapa organisasi anggota dari 5 negara lainnya karena kami memiliki visi dan komitmen yang sama, yaitu Hingga Kita Bebas dari Kusta (Until No Leprosy Remains). (Rls/Ssk).