harmonyfm-Yogyakarta, Dalam rangka untuk memperdalam bagaimana manajemen implementasi Toko Daring dan E-Katolog Lokal, dan bagaimana memanfaatkan fitur-fitur SPSE sebagai sarana informasi dan konsultasi, Biro Pengadaan Barang/Jasa Banten konsultasi ke Biro Infrastruktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan Pemprov DIY pada Jumat, (11/11/22).
Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah D.I Yogyakarta, Bapak Didik mengatakan bahwa banyak hal yang dapat digali dari konsultasi ke Bagian Layanan Pengadaan Biro Infrastruktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan Pemprov DIY, beberapa inovasi sederhana itu antara lain dengan pemanfaatan media sosial Whatsapp (Whatsapp respon) sebagai mesin penjawab atas konsultasi para calon penyedia dan Pejabat Pengadaan OPD dengan menyediakan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang sering ditanyakan atau pertanyan berulang.
“Cukup kita sediakan HP bekas dan petugas operator, ini perlu di SK kan tau nggak, kepada petugas yang ditugaskan, jangan-jangan kalau menolak malah keluar SK ke dinas lain,” Seloroh Didik yang sontak membuat peserta konsultasi ketawa.
Selain itu BLP Pemprov DIY juga menggunakan aplikasi Telegram untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan telegram penannya dapat join untuk menggunakannya dengan mengklik link yang sudah disediakan.
Kemudian BLP Pemprov DIY juga memaksimalkan secara penuh fitur-fitur di sistem SPSE seperti runi ng teks untuk menginformasikan etalase-etalase katalog lokal baru yang diluncurkan juga memaksimalkan kolom pemberitahuan umum untuk menyampaikan informasi-informasi kaitan pengadaan barang/jasa juga menginformasikan link telegram dan link zoom yang dijadwalkan rutin setiap hari senin dan kamis sebagai sarana informasi dan konsultasi kepada calon penyedia pelaku UMK yang akan mendaftar toko daring/ bela pengadaan dan e-katalog lokal, juga membuka ruang diskusi atas kendala-kendala yang dihadapi oleh Pejabat Pengadaan/PPK dan Bendahara.
Dalam sambutannya, Rinon Agus Wijanarko sebagai ketua rombongan mewakili Kabag Pengelolaan LPSE Provinsi Banten menyampaikan selain sebagai bertukar informasi konsultasi ini juga bertujuan sebagai sarana menjalin silaturahmi dan mempererat persahabatan antara Pemprov Banten dan DIY.
“Suatu hal yang wajar kalau Pemprov Banten memilih Pemrov DIY untuk konsultasi, karena DIY sudah lebih maju dari segi capaian progres Bela Pengadaannya,” ujar Rinon.
Sebelumnya Biro Pengadaan Barang/Jasa Setda Pemprov Banten, lebih memilih media cetak, radio, Web dan instagran dalam menyampaikan informasi pengadaan barang/jasa.
Dengan capaian Pemprov DIY dalam mengelola dan mengimplementasikan toko daring/bela pengadaan dan e-katalog lokal inovasi sederhana tersebut dan berbuah Pemprov DIY masuk sepuluh besar Provinsi yang bertransaksi di toko daring/bela pengadaan dengan capaian 35 Milyar di medio September 2022, sementara Pemprov Banten dimedio agustus 2022 Provinsi Banten masuk di urutan ke 12, Provinsi yang bertransaksi di toko daring/bela pengadaan dengan capaian 15,5 Milyar. (Rls/Sp).