Harmonyfm-Serang – Banten Investment Forum (BIF) 2025 resmi dibuka, menjadi wadah kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Banten, Bank Indonesia (BI) Banten, investor, calon investor, dan asosiasi pengusaha.
Forum tahunan yang berlangsung selama dua hari (21-22 Oktober) di Grand Ballroom Nusantara ICE BSD Tangerang ini mengusung tema “Mengakselerasi Laju Pertumbuhan Ekonomi Banten yang Berkesinambungan melalui Investasi Pengembangan Kawasan Industri Hijau, Pariwisata, dan Hospitality“.
Gubernur Banten, Andra Soni, mengungkapkan rasa syukurnya atas tren positif realisasi investasi di Banten yang terus berlanjut dari kuartal I hingga diproyeksikan ke kuartal III. Ia menyoroti posisi strategis Banten yang dekat dengan Jakarta dan didukung fasilitas infrastruktur lengkap sebagai daya tarik utama bagi para pemodal.
Fokus utama Pemprov Banten saat ini adalah menjajaki investasi di sektor hilirisasi mineral. ”Salah satu adalah kaitan dengan hilirisasi mineral, salah satunya aluminium dari bahan baku alumina. Dan Banten, khususnya wilayah Cilegon, merupakan kawasan yang sangat cocok untuk industri-industri hulu seperti tersebut,” jelas Andra.
Investasi di industri hulu ini diyakini akan menciptakan efek domino yang masif, memicu pertumbuhan industri di sekitarnya, dan pada akhirnya menggerakkan perekonomian Banten secara menyeluruh.
Andra juga menekankan bahwa masuknya investasi harus dibarengi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Berdasarkan hitungan Kementerian Investasi, setiap investasi sebesar Rp1 triliun diperkirakan dapat menggerakkan sekitar 1.400 tenaga kerja.
Untuk memaksimalkan peluang kerja ini, Pemprov Banten telah menjalin kerja sama dengan asosiasi pengusaha seperti Apindo Daya dalam rangka pelatihan tenaga kerja.
“Investasi kita undang, sumber daya manusia kita siapkan. Sehingga angka pengangguran seiring dengan naiknya angka investasi, angka pengangguran juga turun,” tegasnya, menegaskan komitmen Pemprov untuk memastikan warga lokal menjadi penerima manfaat utama dari geliat investasi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa, memberikan apresiasi tinggi atas kolaborasi strategis dalam penyelenggaraan BIF 2025. Ia menegaskan bahwa investasi adalah komponen yang paling berpotensi untuk ditingkatkan dibandingkan komponen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) lainnya seperti konsumsi dan ekspor-impor.
“Kami yakini bahwa salah satu game changer atau motor pertumbuhan ekonomi Banten ke depan itu adalah investasi. Kalau kita tidak investasi, sulit. Tidak ada komponen lain yang bisa mendorong seperti itu,” ujarnya.
Ameriza optimistis Banten memiliki keunggulan kompetitif yang kuat, termasuk lokasi geografis yang sangat strategis dan infrastruktur yang lengkap. Ia memprediksi tren investasi ke depan akan semakin mengarah ke wilayah barat Jakarta.
Mencermati perkembangan ini, Ameriza memprediksi Banten akan bertransformasi menjadi “Kota MICE dan Hospitality” dan bahkan berpotensi menjadi “Jakarta kedua” dari aspek bisnis.
Fenomena ini didukung oleh munculnya pusat-pusat kawasan baru di Banten yang fokus pada bidang teknologi (tech), kesehatan (hospital), pendidikan (education), perkantoran, dan komersial.
“Maka nanti bisa jadi Banten itu ke Jakarta kedua dari bidang aspek bisnis. Jadi yang namanya ‘Business City’ itu bukan Jakarta saja, tapi Banten. Potensi Banten yang luar biasa ini sudah “di depan mata” dan siap disambut,” tegasnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banten, Virgojanti, menjelaskan bahwa tema BIF 2025 merefleksikan komitmen Banten untuk tidak hanya mengejar pertumbuhan yang cepat, tetapi juga adil, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
”Tujuan utama kegiatan BIF 2025 ini untuk memperkenalkan potensi investasi daerah, memfasilitasi pertemuan bisnis antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan investor, menarik komitmen investasi di sektor prioritas: kawasan industri hijau, energi baru terbarukan (EBT), pariwisata, agro industri, dan manufaktur lainnya, dan memposisikan Banten sebagai destinasi investasi yang ramah dan prospektif,” jelas Virgo.
Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 250 peserta, meliputi investor existing dan calon investor (dalam dan luar negeri), asosiasi pengusaha, pelaku usaha lokal, hingga perwakilan pemerintah dan akademisi.
Forum juga diisi dengan pemberian penghargaan atas kinerja investasi bagi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk kinerja tahun 2024.(ssk)