Harmonyfm – Serang, Walikota Serang, Budi Rustandi, melakukan peninjauan mendadak terhadap penyaluran makanan, khususnya terkait program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 02 Kota Serang.
Peninjauan ini dilakukan sebagai langkah proaktif menanggapi isu-isu keracunan makanan yang sempat mencuat, demi memastikan higienitas dan mencegah insiden serupa terjadi di Kota Serang.
Walikota Serang Budi Rustandi mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil tinjauan hari itu. “Alhamdulillah hasil tinjauan hari ini kita lihat bersama-sama makanannya higienis, tidak berbau basi,” ujarnya. Kamis (02/10/25).
Ia juga menyoroti pentingnya standar penyajian makanan, terutama buah-buahan, yang disebutnya harus sesuai dengan keinginan program.
“Buah-buahannya sesuai dengan yang memang diinginkan oleh Prabowo. Buahnya itu jangan yang dipotong-potong, kalau dipotong-potong itu memang basi kata Kapolres nih,” jelas Budi menekankan perlunya penyajian utuh untuk menjaga kualitas.
Meskipun merasa lega dengan hasil tinjauan awal, Budi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti di satu tempat. “Dan tentunya ini semua kita merasa lega tapi kita akan cek ke tempat yang lain ya. Bersama Kapolres dan Pak Kejari. Dalam rangka ini menanggapi isu-isu keracunan. Jangan sampai nanti terjadi di Kota Serang,” tegasnya.
Budi juga menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam pengawasan program MBG. Ia secara khusus meminta kerja sama antara Kapolres, Kejari, Dandim, dan perwakilan dari Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kita pencegahan dulu. Dan berharap bisa berkolaborasi Kapolres, Pak Kejari, Pak Dandim dan dari BGN perwakilannya untuk berkolaborasi dengan kita semua, agar SPPG (Sistem Pangan dan Gizi) yang mau diresmikan, yang mau ini kita tahu. Jadi sama-sama menjaga higienisnya,” harapnya.
Dalam pengawasannya, Budi juga menyinggung masalah koordinasi data dan komunikasi antara BGN dengan aparat penegak hukum (APH) dan institusi pemerintah daerah. Ia menyebut bahwa pengawasan harus melibatkan semua pihak, termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan.
“Cuman kan datanya kadang ini BGN tanpa ada koordinasi dengan pihak APH juga. Dari Kejari, dari Polres dan dari Dandim juga enggak diberitahu. Tadi kan Danramil ketika rapat juga komplain termasuk Kapolsek,” ungkapnya.
“Saya enggak bisa bekerja sendiri nih, harus seluruh stakeholder APH, institusi pemerintah, penyelenggara negara bersama-sama ikut mengawasi MBG ini, enggak bisa saya sendiri,” pungkasnya,
menandakan komitmen serius Pemerintah Kota Serang dalam memastikan keamanan dan kualitas makanan bergizi bagi warganya. (Ssk)