harmonyfm-Serang, Dadi Suryadi terpilih sebagai Ketua Forum Silaturahmi (Forsil) Alumni Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (FH Untirta) Banten Periode 2022-2026. Dadi terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Keluarga Alumni ke-1 FH Untirta Banten Tahun 2022.
Musyawarah keluarga yang bertemakan “Memantapkan Peran Alumni dan Menumbuhkan Kecintaan terhadap Almamater” dibuka oleh mantan Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unirta Banten Amin Rohani. Sedangkan, bertindak sebagai Pimpinan Sidang 1 Peni Yuda, Pimpinan Sidang 2 Nuryati Solapari, dan Pimpinan 3 Ega Jalaludin yang digelar di Hotel Kanaya Kota Serang pada Jum’at, 19 Agustus 2022 malam.
Ketua Forsil Alumni FH Untirta Banten Dadi Suryadi merasa bersyukur atas kepercayaan para alumni memilih dirinya secara aklamasi untuk menahkodai Forsil Alumni FH Untirta. “Alhamdulillah teman-teman mempercayai saya sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Alumni Fakultas Hukum ini secara aklamasi,” ujar Dadi usai musyawarah.
Dikatakan Dadi, dengan dibentuknya Forsil Alumni FH Untirta Banten karena para alumni mempunyai misi ke depan bersinergi dengan Fakultas Hukum Untirta bahwa alumni itu bisa berkembang lebih semangat lagi untuk memajukan fakultas hukum meski tanpa alumni fakultas hukum juga tetep berkembang, tapi lebih maju lagi.
“Karena kebetulan alumni-alumni fakultas hukum ini sudah banyak yang berkancah ke tingkat nasional, baik itu di lawyer, di perbankan, di kepolisian, DPR RI, juga banyak yang sudah sukses,” katanya.
“Jadi bagaimana mengumpulkan alumni-alumni yang sudah sukses, kita berpikir untuk fakultas hukum ini, Fakultas Hukum Untirta ini lebih maju lagi, lebih berkembang dan lebih terkenal di kancah nasional sampai internasional,” harap Dadi.
Dadi Suryadi yang saat ini sebagai Direktur Kepatuhan PT Bank Perkreditan Rakyat Serang (Perseroda) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang memprioritaskan program jangka pendek untuk melakukan koordinasi dengan fakultas hukum bahwa mengumpulkan para alumni baik di dalam kampus, di luar kampus untuk bersama-sama berbenah.
“Berbenah dalam arti kita bagaimana kampus untirta yang sudah mewah, lulusan yang di fakultas hukum itu mengabdi di luar, bisa yang berprestasi, bisa di pertanggungjawabkan kelulusannya, biar alumni alumni fakultas ini junior-junior kita yang mau lulus yang sudah lulus itu percaya diri termotivasi, bahwa lulus dari fakultas hukum Untirta ini bisa diterima di berbagai bidang,” ungkap Dadi.
Sementara, mantan Ketua IKA Untirta Amin Rohani berharap, sesungguhnya mungkin harapan mewakili temen-teman alumni fakultas hukum khususnya, berkeinginan adanya perubahan besar terutama dalam sisi konsolidasi, konsolidasi organisasi menjadi solid, kompak, bersatu dan kemudian menjadi mitra yang setara dengan lembaga kampus, dan saling memberikan kontribusi memberikan masukan, kritik yang membangun.
“Tapi secara kritik men-support, lah, men-support lembaga lebih bagus ke depan, karena kami ini kader yang lahir dari fakultas hukum. Intinya itu, harapannya itu. (Dadi Suryadi) karena ini kawan saya, saya berharap dia bisa mewujudkan konsolidasi itu,” ujarnya.
Bilamana adanya tudingan melakukan dualisme dari IKA Untirta dengan dibentuknya Forsil Alumni FH, menurut Amin Rohani tidak ada tujuan dualisme. Namun ini sebetulnya hanya bergeser dari jalur nama yang dulunya IKA karena komunikasi yang tersendat dari IKA Untirta sementara aspirasi ini harus dijalankan maka forum ini dianggap ruang yang paling sinergi.
“Yang paling tepat tanpa mengabaikan komunikasi lembaga yang ada, dan kalau silaturahmi ini sudah terjalin kembali, saya yakin ini akan didorong pada forum yang sudah baku, yang sudah ada. Maka namanya juga kan bukan lembaga paten tapi forum, namanya juga kan forum jadi lebih aspiratif saja gitu ya, karena sesungguhnya kita juga sudah punya lembaga sampai ke universitas,” katanya.
Selain itu, masih menurut Amin Rohani, Forsil Alumni FH Untirta ini juga merupakan jalan keluar yang terbaik dalam rangka mengakomodasi aspirasi dan kemudian menghindari tabrakan di internal, di keluarga besar IKA Untirta, maka forum ini dipilih paling efektif.
“Karena teman-teman juga sudah koordinasi dengan Ketua IKA Untirta gitu, jadi bukan tiba-tiba, kita merespon aspirasi yang besar ini dan ada kepentingan yang lebih besar. Dan tidak mungkin kepentingan yang sedikit, kita utama. Tentu kepentingan besar akan kita temukan,” tandasnya. (Siska)